Mohon tunggu...
syahrul anwar
syahrul anwar Mohon Tunggu... -

sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia yang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Salah Mengambil Jurusan di Kampus

27 April 2014   21:27 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:08 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

SALAH MENGAMBIL JURUSAN DI KAMPUS

Oleh : Syahrul Anwar

Pendidikan di kampus merupakan suatu lembaga yang sangat utama dalam meraih cita-cita. Dengan berpendidikan seseorang akan naik derajatnya dimasyarakat, sesuai dengan masing-masing jurusan yang diambil dari berbagi kampus baik PTN dan PTS.Hal ini merupakan suatu bahan untuk mencetak semua pekerjaan yang profesional, seperti Guru, Dosen, Profesor, Jaksa, Dokter,Ir pertanian, Polisi, Asitektur, Seniman dan lain-lain.Profesi yang beragam ini merupakan suatu bahan untuk mepermudah manusia dalam kehidupan di dunia. Manusia merupakan makhluk sosial yang saling memenuhi antara satu profesi, dengan profesi lain atau saling ketergantungan antara yang satu dengan yang lainnya.

Pengambilan jurusan merupakan awal pertama ketika masuk dalam dunia kampus. Dimana awal masa Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), disitu mahasiswa baru berkesempatan untuk mengambil jurusan sesuai dengan potensi yang mereka milki.Potensi manusia berbeda-beda, ada yang memilki potensi dari bakat mereka sendiri, bakat dari keturunan orang tua dan ada juga dari proses usaha belajar yang terus-menerus dengan penuh rasa optimis tinggi. Jurusan yang diambil dari masing-masing mahasiswa itu dimotivasi oleh cita-cita. Bagaimana jadinya jika cita-cita yang diharapkan tidak sesuai dengan potensi yang dimiliki. Seharusnya dalam meraih cita-cita seperti contoh memilih jurusan, itu disesuaikan dengan potensi yang dimiliki dari masing-masing orang, jangan sampai dipaksakan dengan hal-hal yang lain sehingga nanti terjadi penyesalan diakhir studi.

Salah pilih jurusan merupakan suatu hal yang agak fenomenal dan kurang masuk akal tetapi kenyataannya seperti itu.Ada beberapa teman kampus yang mengeluh dengan bercerita, saya mau pindah jurusan, kemudian saya bertanya kepada dia, kenapa anda mau pindah jurusan?Dia menjawab karena jurusan yang diambilnya, itu tidak sesuai dengan peluang kerja. Ada teman yang lain juga sama pola pikirnya, dan bercerita, saya mau pindah jurusan, kata saya kenapa anda mau pindah jurusan? Dia menjawab karena jurusan yang diambilnya itu tidak sesuai dengan kemampuan yang dimilkinya. Berbagi pendapat dari beberapa teman mahasiswa adalah bukti bahwa kurangnya perencanaan yang matang dalam meraih cita-cita. Seharusnya dalam menentukan jurusan harus sesuai dengan potensi yang ada dan didasari dengan niat yang sungguh-sungguh, sebagai jalur dari profesi kerja yang profesional bagi perannya dimasa yang akan datang.

Pengambilan jurusan harus sesuai dengan potensi yang dimilki masing-masing mahasiswa. Jika dalam memilih jurusan hanya mengikuti orang lain atau hanya karena peluang pekerjaan, maka hal tersebut itu sangat fatal dan merugi.Apalagi kalau hanya karena seseorang yang menjadi motivasi dalam hal itu, jelas sekali rugi, padahal yang harus dijadikan motivasi buat seorang mahasiswa dalam pengambilan jurusan yaitu cita-cita agung yang diharapkan, yang menjadi mimpidari sejak saat usia dini sampai sekarang ini. Meraih cita-cita berawal dari pengambilan keputusan. Jangan sampai salah pilih jurusan, karena kalau salah pilih dalam mengambil jurusan, yang demikian itu merupakan suatu hal yang sangat merugi, dan suatu hal yang merugi otomatis akan bernilai kosong dan tidak bermanfaat. Semua berawal dari niat, karena itu, segala sesuatu diawali dari niat dan berniatlah dengan baik. Dengan niat yang baik maka insya Allah segala hal apapun akan tercapai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun