Mohon tunggu...
Sumi Arrofi
Sumi Arrofi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang wanita asal Jawa, tapi lahir di Jakarta, tumbuh dan berkembang di Bekasi, kuliah di Bogor. Postur tubuh tidak terlalu tinggi dan tidak juga pendek. Berat Badan ideal. Banyak yang bilang chabi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kehidupan Masyarakat di Sekitar Lereng Gunung Berapi

10 Mei 2012   09:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:28 5596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bicara masalah kesejahteraan masyarakat Indonesia memang masih perlu pembenahan serius. Tidak hanya di daerah pedesaan bahkan keprihatinan juga melanda masyarakat yang tinggal di perkotaan. Entah apa yang menjadi akar masalah tersebut, yang jelas masalah kesejahteraan sudah menjadi kerusakan sistem kehidupan manusia di negara ini. Indonesia dari dulu dikenal sebagai bumi pertiwi yang subur dan makmur. Daratan dan perairan Indonesia, menyimpan berjuta kekayaan yang sungguh luar biasa dahsyatnya. Hutan, gunung, sawah, pantai yang indah menjadi hiasannya. Negara tropis dengan bentangan pegunungan dari Sabang sampai Merauke menambah keeksotikan tersendiri. Secara geografis, letak Indonesia memang berpotensi memiliki banyak sekali gunung berapi yang masih aktif. Adanya gunung berapi yang masih aktif tersebut memang memberikan bencana sekaligus anugerah bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lereng gunung. [caption id="attachment_181086" align="alignnone" width="320" caption="Meletusnya Gunung Berapi"][/caption] Teringat saat duduk di bangku Sekolah Dasar dulu, sewaktu pelajaran IPA yang membahas tentang batuan. Lahar dingin yang menyembur dari dalam gunung, menyebabkan partikel dan seluruh elemen dari dalam gunung keluar membanjiri daerah sekitar gunung. Seperti air bah yang meluap, lahar dingin tersebut melahap segala sesuatu yang dilaluinya. Tak terkecuali lahan persawahan penduduk yang memang lokasinya berada di lereng gunung. Bencana tersebut membawa kerugian bagi penduduk, karena tidak hanya sawah mereka yang habis dilahap tapi rumah mereka juga menjadi korbannya. [caption id="attachment_181087" align="alignnone" width="370" caption="Warga yang tetap beraktivitas meskipun bahaya gunung meletus mengancam"]

13368861351347352996
13368861351347352996
[/caption] Biarpun lahar dingin tersebut membawa kesengsaraan penduduk sekitar lereng, namun setelahnya justru membawa anugerah. Pasalnya tanah menjadi subur, cocok untuk sawah para petani yang semula habis terlahap lahar. Layaknya sebuah rotasi, meletusnya gunung berapi yang meluluhlantakkan pemukiman dan sawah penduduk , pasca erupsi semuanya menjadi kembali membaik. Namun ada satu keprihatinan yang sampai saat ini masih terjadi terkait dengan kehidupan masyarakat di sekitar lereng gunung berapi. Pasalnya, banyak dari mereka merupakan masyarakat dusun yang sudah pasti tidak perlu ditanyakan kembali bagaimana kesejahteraan mereka. [caption id="attachment_181088" align="alignnone" width="454" caption="Banjir Lahar Dingin"]
13368862611553897342
13368862611553897342
[/caption] Ironis memang. Gunung berapi, potensi alam yang sangat luar biasa dan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mendukung kehidupan seharusnya dapat menjadi sumber kesejahteraan masyarakat sekitar gunung tersebut. Realitasnya, masyarakat miskin masih menjadi pemandangan identik dusun lereng gunung. Kurangnya perhatian pemerintah setempat ataupun pusat dalam mengelola potensi gunung berapi makin menambah penderitaan masyarakat lereng gunung berapi. Kehidupan mereka selalu dilingkupi dengan perasaan was-was, karena gunung berapi dapat meletus tiba-tiba dan mengancam jiwa mereka. Belum lagi mereka harus kehilangan sumber penghasilan, tempat tinggal, dan harta berharga lainnya. [caption id="attachment_181089" align="alignnone" width="300" caption="Warga desa di sekitar lereng gunung (terlihat kemiskinan masih mendominasi kehidupan warga)"]
1336886328599020577
1336886328599020577
[/caption] Seandainya pengelolaan sistem penanggulangan bencana alam seperti gunung berapi ini dapat diatasi dengan baik, alangkah indahnya negeriku. Rakyat desa hidup makmur dan tentram, meskipun bahaya selalu mengintai mereka. Tak apalah, Tuhan itu Maha Adil, bencana yang datang setelahnya justru membawa kenikmatan yang luar biasa. Tanah sekitar lereng gunung menjadi gembur, air selalu tersedia untuk pengairan, bebatuan vulkanik yang dapat dimanfaatkan untuk bahan dasar perumahan, kerajinan tangan atau olahan lainnya. Sungguh menakjubkan. Mungkin impian ini nanti akan terwujud, aku yakin pasti suatu saat nanti Indonesia bangkit menjadi negeri yang makmur karena harapan itu masih ada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun