Mohon tunggu...
Udi Sukrama
Udi Sukrama Mohon Tunggu... -

"Menulislah dan biarkan tulisanmu membawa takdirnya sendiri." (BUYA HAMKA)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pengalaman Menjelang Pemilu

3 Juni 2013   12:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:36 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang PEMILU 2014, geliat para politikus dari  Parpol yang berkompetisi menjadi calon legislator sudah mulai dirasakan masyarakat. Seperti pengalaman menjelang PEMILU sebelumnya, para calon legislator dan tim suksesnya mulai bergerilya, mencuri simpati masyarakat di daerah pemilihannya (Dapil). Berbagai cara dan strategi pendekatan untuk meraih simpati masyarakat akan dilakukan oleh para calon legislator, di antaranya mulai rajin bersilaturahmi ke masyarakat di Dapilnya, membuat ivent-ivent olahraga, merangkul organisasi pemuda, bahkan memanfaatkan jaringan kekerabatan, dan berbagai bentuk kegiatan yang dapat memperkenalkan sisi baik dan kepedulian serta janji yang diungkapkan para calon legislator terhadap warga yang ada di Dapilnya sehingga dapat mencuri simpatik masyarakat. Alhasil, rencana finalnya adalah memperoleh dukungan suara.

Seringkali, menjelang PEMILU muncul sosok para calon legislator yang baru dikenal, secara tiba-tiba bergerilya melakukan tebar pesona mencuri simpatik masyarakat di daerah pemilihannya. Lucunya, para calon legislator seolah-olah mengerti dan memahami permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di dapilnya serta berjanji mengatasinya jika terpilih nanti. Setelah terpilih, jangankan berkunjung atau mengaspirasikan permasalahan masyarakat, jejaknya pun tidak terlihat. Janji tinggallah janji, harapan tinggallah harapan.

Berdasarkan pengalaman tersebut, tentunya masyarakat pun sudah menyadari dan mulai kritis terhadap hal tersebut. Mengenal calon legislator sebenarnya bukan hanya sekadar kegiatan atau kunjungan sesaat menjelang PEMILU, tetapi mengenal lebih dekat jejak sosok calon legislator dan komitmennya, jauh sebelum menjelang PEMILU. Misalnya, telah lama dikenal sepak terjang kepeduliannya terhadap masyarakat dan memiliki komitmen untuk membangun daerahnya, bukan kepentingan partainya semata.

Jika masyarakat telah mengenal lebih dekat jejak sosok calon legislator, tentu menghasilkan wakil rakyat yang benar-benar diharapkan masyarakat. Wakil rakyat yang mempunyai komitmen tinggi dalam upaya menyejahterakan dan mengabdikan dirinya kepada masyarakat, bukan hanya partai semata. Harapan ini bukan sekadar angan-angan atau mimpi tukang dongeng belaka, namun yakinlah Tuhan memberikan orang-orang terpilihnya untuk menjadi para pemimpin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun