Pendidikan karakter harus diterapakan dalam pikiran seseorang sejak usia dini, remaja bahkan  sampai mereka dewasa, sehingga terbentuk karakter yang kuat pada diri seseorang, menjai pribadi yang lebih bernilai dan bermoral. Dulu bangsa ini terkenal dengan budaya yang ramah, jujur, dan santun. Fakta yang terjadi saat ini, bangsa ini kian hari kian brutal dan arogan, korupsi merajarela, kehidupan berangsur-angsur mengkiblat ke gaya barat, narkoba dan kriminal mulai menjangkit anak-anak. Siapa yang bertanggungjawab akan hal ini?
Pendidikan karakter belakangan ini menjadi perhatian berbagai negara di dunia. Penyesuaian kurikulum  dengan kemajuan zaman juga salah satu kebijakan pemerintah agar pendidikan di Indonesia tidak monoton. Tentu saja tetap harus memperhatikan penanaman pendidikan karakter sejak dini. Seperti sistem penilaian yang diberlakukan dalam kurikulum 2013,jika pelaksaannya sesuai dengan tujuan kurikulum,anak didik kita tidak hanya menjadi manusia yang cerdas. Penilaian dalam segi agama,hubungan sosial,dan keterampilan yang dimiliki siswa dapat menjadikan siswa sebagai pribadi yang cerdas dan berkarakter.
Sejak diwajibkannya SMPN 84 untuk melaksanakan kurikulum 2013 setahun yang lalu,ekskul yang diwajibkan pada siswa juga sesuai dengan tuntutan kurikulum. Untuk Rohis dan pramuka wajib diikuti oleh siswa selain ekskul pilihan,seperti drumband,seni tari,saintclub,PMR,paskibra,basket,karate,atau yang lainnya. Dalam Kegiatan pramuka yang dilaksanakan setiap hari rabu,siswa secara terjadwal mengikuti  dan harus menuntaskan SKK (Syarat Kecakapan Khusus) yang ada,yaitu: memasak,tata ruang,menanam,baris berbaris,menulis,lalu lintas,membaca alquran,dll.
Pendidikan karakter memiliki makna yang amat luas, tergantung  individu/intitusi yang berperan (keluarga,masyarakat,atau lingkungan sekolah) di dalamnya. Semoga  pendidikan di negeri ini  bertambah maju  dan dapat menjangkau semua aspek kehidupan masarakat, sehingga bangsa ini dapat bersaing dengan dunia internasional dan menjadikan manusia Indonesia  lebih bermoral dan bersumber daya yang tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H