Teman: "Kalau main saham, bisa untung sampai 25 persen dalam sehari, benar gak"?Â
Saya: "Benar dan bisa"
Teman: "Caranya?"
Saya: "Gampang. Tinggal pilih satu dari enam ratusan saham perusahaan di bursa efek yang kita anggap akan naik drastis dalam sehari" Â Â Â
Teman: "Yaah,,,itu bukan gampang namanya. Bagaimana kita bisa tahu, tebak-tebakan?"
Saya: "Itulah namanya main saham :)"Â
Saya mencermati, ada dua hal yang cukup paradoks berkaitan persepsi orang-orang tentang saham. Pertama, mereka yang benar-benar anti bahkan mengharamkan. Mereka sangat yakin bahwa saham itu judi. Rumusnya jadi begini: saham itu judi; judi itu dosa; dosa itu masuk neraka. Jadi, beli saham = masuk neraka.
Ada lagi yang mengatakan saham adalah instrumen investasi yang bisa membuat orang jatuh miskin dalam waktu singkat. Barangkali mereka pernah membaca dan menonton berita, mendengar atau mungkin melihat langsung kejadiannya.
Kedua, mereka yang merasa bahwa saham adalah jalan pintas untuk kaya raya. Saham dianggap bisa menghasilkan keuntungan puluhan bahkan ratusan persen dalam waktu singkat.Â
Kedua pendapat diatas jelas keliru bahkan agak menyesatkan. Industri pasar modal (saham) memiliki dasar hukum yang jelas, diatur dan diawasi oleh lembaga yang dibentuk dengan regulasi pemerintah. Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga sudah pernah mengeluarkan fatwa bahwa membeli saham itu halal. Silakan dicari sendiri informasinya di google.