Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Imlek dan Semangat Menghormati Perbedaan

3 Februari 2019   21:43 Diperbarui: 4 Februari 2019   02:42 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wahana lampion imlek yang menarik banyak pengunjung (Antara Foto/Septianda Perdana)

Bangsa ini sudah memiliki landasan-landasan hukum dan peraturan lainnya sebagai patokan dalam kehidupan kerukunan sesama anak bangsa. Setiap keputusan dan tindakan kita benar atau tidak, patut atau tidak, akan selalu dinilai berdasarkan hukum dan norma yang ada.

Sikap dan penilaian sekelompok orang yang menolak perayaan imlek dengan segala alasan dan argumentasinya, tentu tetap harus kita hormati. Meskipun, itu tetap harus dinilai dan diletakkan sesuai koridor hukum yang ada.

Perayaan imlek jelas-jelas sudah memiliki landasan hukum yang sampai hari ini tidak pernah dicabut. Kita juga harus mengakui bahwa perayaan imlek dari tahun ke tahun sudah menjadi tradisi yang hidup di tengah-tengah masyarakat.

Pernak-pernik imlek dijual di pasar (Tribunnews.com)
Pernak-pernik imlek dijual di pasar (Tribunnews.com)
Di beberapa tempat, perayaan imlek bahkan menjadi daya tarik wisatawan yang ujung-ujungnya membawa dampak ekonomi yang cukup positif di tengah-tengah masyarakat. Wali Kota Bogor, Bima Arya misalnya mengatakan bahwa perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Kota Bogor merupakan salah satu agenda tahunan penting yang digelar untuk menggaet wisatawan.

Setiap tahunnya, perayaan Cap Go Meh selalu dibalut dalam pesta rakyat bertajuk Bogor Street Festival sehingga lebih mengedepankan nilai-nilai kebudayaan dan kearifan lokal.

Akhirnya, menghormati tradisi perayaan imlek adalah perwujudan sikap kita untuk terus belajar menerima dan menghormati perbedaan yang ada sekaligus komitmen untuk menjaga persatuan dan kebersamaan sebagai sesama anak bangsa.

***

Jambi, 3 Februari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun