Pukulan lemah dari Anthony Ginting dibiarkan Kento Momota yang mengira bola itu keluar, namun ternyata bola menyentuh garis lapangan dan wasit menyatakan masuk. Satu poin penting itu sudah cukup dan menjadi penanda berakhirnya pertandingan final China Terbuka 2018.
Anthony Sinisuka Ginting berhasil meraih gelar juara lewat pertandingan dua set langsung, 23-21 dan 21-19. Penampilan sekaligus pencapaian yang sempurna dari Ginting. Ia berhasil melewati hadangan pemain-pemain dengan "nama besar" di kancah bulutangkis dunia.
Secara berturut-turut, Ginting berhasil menyingkirkan pemain-pemain top dunia. Mental bertanding yang dimilikinya sungguh luar biasa.
Tidak ada yang memperkirakan Ginting bisa menjuarai turnamen ini. Sejak awal, hasil undian pertandingan pun seperti tak mau berpihak padanya. Di babak pertama, ia harus menghadapi pemain tuan rumah yang sarat pengalaman dan gelar juara, Lin Dan.
Di luar dugaan, Ginting berhasil membalikkan segala macam analisis dan prediksi pertandingan. Lin Dan berhasil dikalahkan. Ujian berikutnya tak kalah sengit, ada Viktor Axelsen yang merupakan unggulan pertama turnamen ini. Lagi-lagi, Ginting berhasil memenangi pertandingan. Â
Di babak perempatfinal, Chen Long menjadi "korban" Ginting berikutnya. Bermain di "rumahnya" sendiri, Chen Long malah gagal menipiskan rekor pertemuan yang masih dipegang Ginting.
Di babak semifinal, Ginting harus berhadapan dengan Chou Thien Chen yang berhasil mengalahkannya di semifinal Asian Games 2018 lalu. Ginting berhasil membalaskan kekalahannya dan melaju ke final.
Sebagaimana tulisan saya sebelumnya, gelar juara China Terbuka 2018 ini menjadi terasa sangat istimewa bagi Ginting. Salah satu keistimewaan dimaksud, Kento Momota yang merupakan pebulutungkis nomor satu dunia, ternyata mampu dikalahkan Ginting dalam dua set langsung.
Gelar juara China Terbuka 2018 yang diraih Ginting bisa dikatakan sebagai gelar juara para juara karena ia berhasil meraihnya setelah bersusah payah menyingkirkan para pemain yang kaya pengalaman dan gelar juara. Â
Jika sebelumnya kita menyebut Ginting sebagai "pembunuh raksasa", mulai saat ini sepertinya kita harus menggantinya dan menyebut Ginting sebagai "raksasa" bulutangkis tunggal putra dunia saat ini.
Publik Indonesia tentu bangga dengan pencapaian Ginting saat ini. Harapan munculnya juara dunia tunggal putra dari Indonesia mulai mencuat lagi. Indonesia pernah punya pemain-pemain hebat seperti Taufik Hidayat, Hendrawan, Haryanto Arbi, Ardy B Wiranata, Alan Budikusuma, Icuk Sugiarto hingga Liem Swie King. Â Â Â Â Â Â