Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kepala Daerah Mendukung Capres, Berkah atau Masalah?

20 September 2018   23:27 Diperbarui: 20 September 2018   23:48 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sembilan pasang gubernur dan wakil gubernur terpilih diambil sumpah jabatannya saat pelantikan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/9). Presiden melantik sembilan gubernur dan wakil gubernur hasil Pilkada serentak 2018, yaitu Papua, NTT, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Bali, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

Tragisnya, persoalan etika terutama di dalam suasana kontestasi politik memang hampir selalu diabaikan. Lebih parah lagi, dalih penegakan etika saat ini bahkan cenderung dipolitisir alias menjadi alat politik. 

Masing-masing kubu sering menjadikan dalil etika hanya sekadar alat untuk menyerang lawan politiknya, padahal sebenarnya mereka sama-sama tak peduli soal itu. Sama-sama sering melanggar, hanya dalam bentuk dan waktu yang berbeda.

Di satu waktu pandai menuding fenomena para kepala daerah yang secara terbuka memberikan dukungan pada capres telah melanggar etika, namun di lain waktu justru terdiam bahkan mendukung dan membenarkan tindakan capres yang mau menandatangani kontrak perjanjian, salah satu poinnya "membela" seorang buronan, hanya demi mendapatkan dukungan. 

Membicarakan penegakan etika terutama dalam suasana pertarungan politik terasa seperti sia-sia dan hanya membuat kita lelah. Atau barangkali memang sudah saatnya kita harus pasrah karena sebenarnya etika berpolitik kita memang sudah lama musnah.  

***

Jambi, 20 September 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun