Tragisnya, persoalan etika terutama di dalam suasana kontestasi politik memang hampir selalu diabaikan. Lebih parah lagi, dalih penegakan etika saat ini bahkan cenderung dipolitisir alias menjadi alat politik.Â
Masing-masing kubu sering menjadikan dalil etika hanya sekadar alat untuk menyerang lawan politiknya, padahal sebenarnya mereka sama-sama tak peduli soal itu. Sama-sama sering melanggar, hanya dalam bentuk dan waktu yang berbeda.
Di satu waktu pandai menuding fenomena para kepala daerah yang secara terbuka memberikan dukungan pada capres telah melanggar etika, namun di lain waktu justru terdiam bahkan mendukung dan membenarkan tindakan capres yang mau menandatangani kontrak perjanjian, salah satu poinnya "membela" seorang buronan, hanya demi mendapatkan dukungan.Â
Membicarakan penegakan etika terutama dalam suasana pertarungan politik terasa seperti sia-sia dan hanya membuat kita lelah. Atau barangkali memang sudah saatnya kita harus pasrah karena sebenarnya etika berpolitik kita memang sudah lama musnah. Â
***
Jambi, 20 September 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H