Pada waktu usia kemerdekaannya baru menginjak 17 tahun, Indonesia sudah mampu menjadi tuan rumah pesta olahraga antar negara-negara Asia atau Asian Games 1962 yang dilaksanakan di Jakarta. Â Â
Empat tahun sebelumnya, 23 Mei 1958 di Tokyo, Jepang telah dilaksanakan pemungutan suara pemilihan calon tuan rumah Asian Games 1962. Hasilnya, Jakarta, ibukota Indonesia berhasil mengungguli Karachi, ibukota Pakistan dengan perolehan jumlah suara 22 berbanding 20.
Pertanyaan sederhananya, mengapa Indonesia nekat maju bersaing dan mengajukan diri menjadi tuan rumah ?. Bukankah itu merepotkan dan menelan biaya yang besar, sementara usia kemerdekaan Indonesia masih tergolong "muda".
Soekarno mengatakan bahwa olahraga merupakan salah satu alat perjuangan bangsa. Dengan berkiprah di dunia olah tubuh, Indonesia mampu berbicara pada dunia.
"Kita tunjukkan pada dunia bahwa Indonesia bangsa yang besar. Yang mampu maju ke muka, memimpin pembebasan bangsa-bangsa di dunia menuju dunia barunya." katanya.
Sejak terpilih dan ditetapkan menjadi tuan rumah Asian Games 1962, praktis Indonesia hanya memiliki waktu 4 tahun untuk mempersiapkan segala sesuatunya. Sejarah membuktikan, ternyata Indonesia berhasil melewati itu hingga mengundang decak kagum dunia.
Di era 1960-an, Jepang merupakan negara Asia dengan kemajuan infrastruktur yang luar biasa. Namun, proyek-proyek akbar Soekarno di Senayan berhasil membuat seorang utusan Jepang untuk persiapan Asian Games 1962 yang tak disebutkan namanya berdecak kagum.
"Ini bangsa gila, bisa menyelesaikan seluruh soal dalam hitungan bulan, dengan membangun stadion raksasa sekaligus pemindahan penduduk tanpa ribut-ribut,"
Proyek-proyek akbar dalam rangka pelaksanaan Asian Games 1962 masih bisa kita lihat dan terus dimanfaatkan sampai sekarang. Kompleks olahraga Senayan, Patung Selamat Datang, Bundaran Semanggi, Hotel Indonesia, TVRI dan peninggalan lainnya.
Pencapaian itu terasa kian manis karena dibarengi dengan prestasi para atlet yang berlomba. Indonesia boleh berbangga karena mampu menempati posisi ke-2 negara pengumpul medali terbanyak yaitu sebanyak 77 medali dengan rincian 21 emas, 26 perak, dan 30 perunggu. Â Â
Indonesia berhasil mengukir sejarah. Dunia internasional memandang kagum pada Indonesia yang sukses menyelenggarakan pesta akbar bertaraf internasional. Indonesia kian diperhitungkan sebagai salah satu negara maju dan besar.