Antara pelaksanaan Asian Games 2018 dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sekilas memang seolah tak berkaitan sama sekali. Asian Games adalah pesta sekaligus pertandingan olahraga antar negara se benua Asia, sementara karhutla adalah salah satu peristiwa/bencana di bidang lingkungan hidup. Â Â Â
Tapi, benarkah keduanya tidak berkaitan ?. Sejenak kita mundur ke belakang tepatnya tiga tahun silam yaitu tahun 2015. Ya, saat itu kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang cukup hebat melanda 5 (lima) provinsi di tanah air, yaitu Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Kebakaran yang terjadi menyebabkan asap pekat yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Data WALHI per Oktober 2015; sekitar 25,6 juta orang terpapar asap dan mengakibatkan 324.152 jiwa yang menderita ISPA dan pernafasan lain akibat asap. Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) melampaui batas berbahaya. Nyawa 12 orang anak-anak melayang akibat asap; 4 balita di Kalteng, 3 orang di Jambi, 1 orang di Kalbar, 3 di Riau dan 1 orang di Sumsel.
Kerugian secara ekonomi pun sudah menyentuh angka yang cukup fantastis. Bank Dunia menyebutkan kebakaran hutan dan lahan Juni-Oktober telah memusnahkan 2,6 juta hektar hutan dan lahan pertanian di seluruh Indonesia.
Situs mongabay.co.id dalam laporan "Kilas Balik Peristiwa Lingkungan 2015" mencatat; bulan Oktober 2015, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merilis luas lahan terbakar 1 Juli-20 Oktober 2015 mencapai 2.089.911 hektar dengan rincian 618.574 hektar lahan gambut dan 1.471.337 hektar non gambut. Kebakaran ini setara 32 kali luas Jakarta atau empat kali Pulau Bali.
Kasus karhutla yang terjadi di Indonesia pun sontak mendapat perhatian dari dunia internasional. Negara-negara tetangga yang ikut terpapar asap akibat karhutla, mengajukan protes secara resmi kepada pemerintah Indonesia.
Sukses Asian GamesÂ
Demi kesuksesan penyelenggaraan Asian Games 2018, seluruh elemen bangsa ini memang mau tak mau harus ikut terlibat di dalamnya. Indikator kesuksesan penyelenggaran selaku tuan rumah tentu bisa diukur dari kelancaran, keamanan dan kenyamanan di sepanjang pelaksanaan kegiatan.
Untuk itulah pemerintah berusaha semaksimal mungkin melakukan percepatan pembangunan/perbaikan infrastruktur dimana-mana. Pemerintah berharap setiap target waktu dan mutu penyelesaian pekerjaan bisa selesai sebagaimana direncanakan.
Demikian halnya upaya-upaya mempromosikan event ini terus dilakukan di berbagai media dan kesempatan. Sekalipun hanya kota Palembang dan Jakarta yang ditunjuk selaku penyelenggara, namun euforia penyambutan Asian Games sudah terasa di seluruh penjuru nusantara. Berbagai baliho, spanduk, banner ,dan media informasi lainnya tentang Asian Games 2018 bertebaran dimana-mana.