Wenger sudah mengumpulkan lebih banyak gelar juara dibanding manajer-manajer pendahulunya. Di tangannya ada tiga gelar Liga Inggris, tujuh Piala FA, dan tujuh gelar Community Shield.
Paling mengesankan adalah pada musim 2003/2004, Arsenal berhasil menjadi kampiun Liga Primer dengan tanpa kekalahan. Rekor yang sulit dicapai oleh tim lain. Bersama Wenger, Arsenal juga rutin menjadi tim yang tampil di liga Champions Eropa. Â Â
Bukan sekadar meraih prestasi dan gelar, cara Wenger mewujudkannya pun cukup mengesankan. Ia dikenal sebagai pelatih yang enggan membeli pemain bintang dengan harga mahal, Wenger justru berhasil mengorbitkan nama-nama pemain muda menjadi bintang.
Mantan Presiden Arsenal, Peter Hill-Wood, pernah berkata bahwa dalam satu musim, Wenger hanya membutuhkan maksimal 5 juta paun saja untuk membeli pemain. Bahkan pernah suatu kali, Arsenal membeli Nicolas Anelka dengan biaya transfer 500 ribu paun saja. Kemudian Wenger melego Anelka ke Real Madrid dengan nilai transfer sebesar 22 juta paun. Ada lagi Robin van Persie yang kedatangannya hanya memakan biaya 4 juta paun dan dijual ke Setan Merah, dengan biaya transfer 24 juta paun.
Wenger juga dianggap sebagai "reformator" sepakbola yang berhasil mengubah total gaya bermain Arsenal yang sebelumnya terkesan membosankan menjadi tontonan yang rancak, atraktif dan menghibur.
Sampai kapan
Berbekal totalitas pengabdian, loyalitas, dan prestasi yang sudah dipersembahkannya bagi Arsenal, sepertinya membuat manajemen klub lebih memilih "mengabaikan" tuntutan para fans Arsenal yang ingin Wenger segera dipecat.
Dari beberapa bahan bacaan disebutkan bahwa Wenger baru bisa benar-benar keluar dari Arsenal jika ia (Wenger) sendiri yang menghendakinya. Manajemen klub dikabarkan memberikan kesempatan kepada Wenger untuk terlebih dulu mencari klub yang ingin ditujunya sebelum akhirnya benar-benar harus meninggalkan Arsenal.
Pertanyaannya, hingga berapa lama kondisi ini bisa bertahan ?. Cukup bersabarkah manajemen klub untuk terus menerus "pasang badan" menahan bendungan teriakan dan tuntutan para fans ?
Sementara sepakbola tidak sekadar berbicara soal penghargaan atas loyalitas atau pertimbangan manusiawi semata. Sepakbola merupakan industri yang begitu kental sisi bisnisnya yaitu berbicara untung rugi.
Tanpa dukungan fans dan tentunya prestasi di berbagai kancah kompetisi, mustahil sebuah klub bisa berumur panjang.