Keprihatinan dan kegelisahan yang begitu mendalam, korupsi dan narkoba merajalela di segala lapisan masyarakat, menggugah siswa-siswi SMPN 3 Bayat, Klaten melukis Grafitti di Dinding sekolah dan membuat spanduk dengan tema Anti Korupsi dan Anti Narkoba melalui kegiatan Ekstrakurikuler Mata Pelajaran Kesenian yang dibina oleh guru kesenian Asim Sulistyo, S.Pd. “Kegiatan ini sebagai implementasi pendidikan karakter, agar siswa tidak terjerumus dalam pusaran korupsi dan terhindar dari barang haram dalam meraih cita-cita”, ujar Subari, S.Pd. Wakasek Kesiswaan Estib. Diawal Tahun Pelajaran 2015-2016, siswa kelas IX melukis Grafitti di dinding sekolah dengan panjang 40 meter dan tinggi 4 meter. Grafitti ini merupakan yang terpanjang dan tertinggi di Indonesia untuk tingkat SMP. Selanjutnya menggambar di atas kain 60 meter, dan ini juga merupakan spanduk Anti Korupsi dan Anti Narkoba terpanjang di Indonesia untuk tingkat SMP. Kegiatan ini di dokumentasi dalam format video dan photo, selanjutnya di publikasikan di berbagai media antara lain media cetak, Televisi, Youtube, facebook, twetter dan Website. Beberapa netisen telah meberikan apresiasi positif salah satunya Gubernur Jawa-tengah Ganjar Pranowo. “Sepakat Pak, Narkoba menyusahkan banyak orang terutama keluarga sendiri, Anak muda yang narkoba berarti anak katrok/bodoh,” Ungkap Ganjar Pranowo dalam Twetternya, saat menanggapi video siswa-siswi ESTIB dalam membuat Grafitti dan Spanduk Anti Korupsi dan Anti Narkoba yang di unggah di media sosial. “Hebat…! Tolak Narkoba dan Korupsi,” lanjut Gubernur Jawa-Tengah dalam twetternya, setelah beliau membuka photo-photo kegiatan anak-anak Estib. Setalah mendapat tanggapan dari Ganjar Pranowo, siswa sangat senang dan percaya diri dalam berkarya. Hasilnya menjadi sebuah karya yang monumental dan membuat Estib semakin populer sebagai sekolah yang berbasis seni. “Kami berharap agar siswa-siswi Estib mempunyai karakter yang kuat dan cerdas”, ujar Agus tri Purwanto, S.Pd. selaku Kepala Estib. “Kegiatan ini tidak ada disekolah lain dan bisa memberikan inspirasi bagi sekolah-sekolah lainnya,” tambah Agus Tri Purwanto, S.Pd.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H