http://aceh.tribunnews.com20140605zaini-dukung-jokowi-jk
Indonesia dimeriahkan pesta demokrasi lima tahunan kini tengah menuju klimaknya dengan hadirnya 2 (dua) Calon Presiden dan Wakil Presiden. Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan nomor urut peserta pemilu Presiden dengan pasangan nomor 1 (satu) Prabowo Hatta dan pasangan nomor 2 (dua) Joko Widodo-Jusuf Kalla. Senin Tanggal 09 Juni 2014 malam dua pasangan Capres dan Cawapres RI 2014 melaksanakan Debat Capres dan Cawapres putaran pertama. Dipodium keduanya diberi beberapa pertanyaan dari seorang Moderator. Dan sesi selanjutnya keduanya saling melempar pertanyaan. Banyak sekali pertanyaan yang dilemparkan dari kedua kandidat. Seru dan seru melihatnya. Yang menjadi Sorotan penonton adalah pertanyaan yang dilontarkan Cawapres Jusuf Kalla, yang mana mempertanyakan tentang Kasus HAM. Jawaban demi jawaban yang disampakian Prabowo dijawab tegas dan lugas. Begitu juga sebaliknya. Pertanyaan Kubu Prabowo-Hatta kepada kubu Capres-Cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla di jawab dengan lugas. Semua itu masyarakat lah yang menilai, tentunya semua berharap bahwa Pilpres 2014 tahun ini berjalan dengan sukses dan aman.
Aceh saat ini sedang dirundu kegalauan, yang mana Gubernur Aceh Zaini Abdulah dan Wakilnya Muzakir Manaf sedang perang dingin, karena masalah dukung mendukung salah satu Capres-Cawapres RI 2014. Gubernur Aceh secara pribadi ia mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sebagai calon Presiden RI periode 2014-2019, sekalipun Partai Aceh (PA) di bawah kepemimpinan Muzakir Manaf yang kini Wakil Gubernur Aceh, mendukung pasangan kandidat lain yaitu Prabowo-Hatta.
http://www.siperubahan.comread120Jokowi-dan-Nasib-Politik-Aceh
Alasan pertama Gubernur Aceh Zaini Abdulah, Jusuf Kalla adalah arsitek sekaligus figur yang paling berjasa dalam terwujudnya perdamaian Aceh tahun 2005 di Helsinki. Alasan kedua, hanya Jusuf Kalla-lah yang dapat diharap dan dipercaya rakyat Aceh bisa mempercepat realisasi dari butir-butir MoU Helsinki maupun turunan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) yang tinggal sedikit lagi belum terealisasi pada masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.
Gaya Jokowi yang sederhana dan merakyat sesuai pula dengan budaya rakyat Aceh. Apalagi Jokowi pernah bekerja di Aceh dan tentu lebih mengerti Aceh.Zainiberharap kepadamasyarakat Aceh agar tahu memposisikan diri dalam menentukan pilihannya pada pemilihan presiden kali ini.
Sedangkan Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf mendukung Capres-Cawapres No urut 1 (satu) yaitu Prabowo-Hatta. Mualim panggilan akrab Muzakir Manaf, sangat mendukung Prabowo dengan berbagai alasan. Yaitu Beliau seorang Pemimpin yang Tegas, Pintar dan ingin memajukan Indonesia khususnya Pemerintah Aceh.
http://aceh.tribunnews.com20140313prabowo-mualem-mesra
Dengan adanya perang dingin antara Gubernur dengan Wakilnya berdampak pada keinginan Zaini Abdullah untuk segera menggelar musyawarah besar (mubes) yang mana Forum tersebut akan dicapai konsensus bersama tentangpasangan Capres-Cawapres yang didukung Partai Aceh kedepan. Walaupun terdapat perbedaan antara kedua Pejabat Aceh ini semoga tidak ada konflik internal yang dapat berdampak luas (suasana panas).
JEFFRY WATUMENA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H