Illustrasi Saat Partai Aceh ikut dalam Pemilihan Umum
Dalam tulisan saya kemarin apakah besok 4 Desember 2014 (hari ini) instruksi Wakil Gubernur (Wagub) Aceh Muallem untuk melarang warganya untuk tidak mengibarkan bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) diikuti oleh rakyatnya (Aceh). Ternyata instruksi itu tidak ikuti (alias masih adanya Pengibaran Bendera GAM).
Hal tersebut dilihat saat pengibaran bendera bulan bintang mewarnai peringatan Milad GAM di halaman Masjid Cot Lpieng, Syamtalira Bayu, Aceh Utara. Masyarakat setempat antusias mengikuti pengibaran Bendera GAM, yang mana bendera itu sudah sah sebagai bendera Aceh karena sudah ditetapkan oleh DPR Aceh dengan Qanun Aceh. Selanjutnya peringatan Milad dilanjutkan dengan doa bersama.
Bagaimana pun juga Pemerintah Aceh sudah melanggar apa yang sudah menjadi kesepakatan dalam MoU Helsinki. Penekanan seorang Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) saat ini menjabat Wagub Aceh Muallem tidak diikuti oleh rakyat Aceh.
Damai nan Indah di Aceh
Disaat Presiden RI saat itu Susilo Bambang Yudhoyono memberikan jalan damai terhadap Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Hasan Tiro pemimpin Gam menyetujui kesepakatan damai. Bulan Agustus 2005 disepakatinya Perjanjian dan penandatangan damai antara Pemerintah Aceh dengan Pemerintah RI di Helsinki, Finlandia.Didalam Memorandum of Understanding (MoU) terdapat beberapa keinginan GAM diantaranya dituangkan kedalam Rancangan Undang-Undang Aceh yang juga belum disetujui oleh akhir masa Pemerintahan RI.
Masih terganjalnya Rancangan UUPA yang belum disetujui oleh Pemerintah RI yaitu soal Qanun Bendera dan Lambang Aceh masih menggunakan simbol-simbol Gerakan Separatisme. Sedangkan masalah lainnya yaitu soal RPP Migas dan soal Pertanahan Aceh. Hal ini juga belum ada kesepakatan dari Pemerintahan RI yang baru.
Dari tahun ketahun setiap 4 Desember pasti terdengar letusan peluru dari senjata api yang ditembaki oleh orang tak dikenal (OTK) menandakan hari jadi GAM. Tetapi sampai tulisan saya buat masih belum terdengar. Semoga saja tidak ada lagi terdengar suara letusan senjata api itu. Kehidupan yang damai dan aman jika perdamaian di tanah Rencong itu tetap terjaga oleh masyarakat Aceh. Tujuan hidup untuk menuju kesejahtraan pasti tercapai. Atjeh Loen Sayang..Hidup dalam damai sangatlah indah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H