[1] Pada saat pemerintahan Gusdur, sekolah diliburkan satu bulan dan digunakan untuk mengkaji kerohanian, memperdalam agama Islam di Pondok pesantren. Kemudian kita akan menyebutnya sebagai ‘Santri posoan’ yang artinya sebagai santri di suatu Pondok pesantren selama liburan bulan Ramadhan.
[2] Ibad dan Fikri, Bapak Tionghoa Indonesia 2012: v
[3] Ibad dan Fikri, Bapak Tionghoa Indonesia 2012: vi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!