Setiap Periode dalam masa Kepemimpinan Para Gubernur di Jakarta, Selalu mengeluarkan Solusi Dalam Penangan Banjir tetapi Tak Satupun dari Solusi mereka yang membuahkan hasil yang signifikan, masih saja ada Kawasan yang menjadi langganan Banjir. Hal ini bisa saja dipertanyakan apakah Pihak – Pihak terkait serius dalam Penaganan Banjir atau tidak. Dari membuat Waduk sampai Pelebaran Sungai masih saja terjadi Banjir, dan sekarang pihak yang terkait sedang mencoba menyuarakan Solusi dengan “Pembangunan DEEP TUNNEL”.
Memang peran “DEEP TUNNEL” akan sangat membantu untuk mengatasi banjir, tetapi saya ingin memberikan saran kepada Pemerintah Jakarta dalam hal ini, agar perlu di “Rencanakan Sebaik – baik Mungkin”, Karena yang Perlu di ingat Semua Perencanaan dalam segala bidang Sebelum Perencanaan tersebut di Aplikasikan dalam Bentuk Nyata, Perlu diadakan STUDI KELAYAKAN BAGI PEMBANGUNAN TERSEBUT, agar kedepannya tidak terjadi kesalahan yang terlalu mencolok, baik dari Segi Pembiayaan, Human Error, AMDAL, K3, maupun Engginering Error.
Pembangunan DEEP TUNNEL memang sangat baik untuk mengatsi Banjir, tetapi Pemerintah harus jeli melihat Perbandingan antara NEGARA yang telah mengaplikasikan DEEP TUNNEL dengan JAKARTA yang Penataannya telah terkafer sedemikian rupa, sehingga tidak terjadi Perombakan Kawasan, yang merugikan Bagi Lingkunagan maupun Masyarakat.
Dalam mengatasi Banjir di Jakarta Pemerintah harusnya Jeli, dan dapat Mendesain bentuk Perencanaan yang dapat mengatsasi Banjir yang tidak memerlukan Biaya yang banyak, yang dapat meminimalkan Human Error, dapat mencegah AMDAL, dan K3, maupun Engginering Error. Kesemuanya itu tentu dapat dilakukan oleh Para Engginer yang Bekerja di Republik Ini, dengan cara melakukan observasi dan studi kelayakan.
Dan sekiranya Jika diperlukan, Saya Siap menyampaikan Presentasi Secara Tatap Muka, Tentang “PERENCANAAN STRUKTUR PENGENDALIAN BANJIR JAKARTA” yang dapat meminimalkan Human Error, dapat mencegah AMDAL, dan K3, maupun Engginering Error. Yang telah saya Caver dalam Analisa Pemikiran Selama5 Tahun berakhirnya masa kuliah saya. bersama ini pula ijinkan saya menuliskan identitas saya:
Nama: Syarifudin Hamzah
Alamat: Jl. Salahutu RT.12 Kel. Namaelo - Kota Masohi - Kab. Maluku Tengah (97511)
E-Mail: disfacv@gmail.com
No. HP: 0812 4711 6371
SAYA INGIN MENYAMPAIKAN BAHWA SAYA TIDAK MEMBAWA PROPOSAL, SAYA HANYA MEMBAWA PEMIKIRAN SAYA, UNTUK DIPRESENTASIKAN DAN DI UJI KELAYAKANNYA DI DEPAN BAPAK SEKALIAN. KARENA JIKA MEMBAWA PROPOSAL BERARTI BANTUAN SAYA MUNGKIN DIPERTANYAKAN. PEMIKIRAN SAYA LANGSUNG DAPAT DIAPLIKASIKAN, DENGAN SEDIKIT POLESAN OBSERVASI TERAKHIR DILAPANGAN, PADA MUSIM BANJIR INI.
Jika diberi kesempatan saya akan mempresentasikan mengapa sampai Jakarta masih terkena Banjir dan bagaimana solusinya, sehingga Perencanaan yang telah saya buat agar dapat diaplikasikan. Karena dalam menanggulangi Banjir Jakarta Bukan hanya sekedar melihat kondisi banjirnya, tetapi perlu observasi tentang bagaimana keterkaitan yang mengakibatkan Banjir terjadi. Perencanaan saya disamping menaggulangi Banjir, juga memiliki nilai timbal balik antara Pemerintah dan Masyarakat berupa nilai ekonomis. Dan PERENCANAAN STRUKTUR PENGENDALIAN BANJIR JAKARTA yang saya rencanakan ini dapat langsung diaplikasikan atau Bulan berikutnya baru diaplikasikan.
Tulisan ini saya buat bukan untuk mencari muka karena saya hanya seorang yang tinggal di timur Indonesia, dan mencoba memberikan sedikit masukan tentang banjir Jakarta yang mudahan dapat menjadi manfaat bagi warga Jakarta yang terkena dampak Banjir. Dan saya sudah mencoba untuk menghubungi Pihak terkait dengan Banjir Jakarta tetapi tidak bisa. Maka dengan cara ini, Saya harapkan Tulisan ini dapat diteruskan KEPADA PIHAK YANG TERKAIT oleh Kompasiana maupun Pihak-pihak lain yang membacaTulisan ini, dan mudahan Tulisan ini dapat dilihat dan didengar Oleh Bapak Gubernur Jakarta.
Akhir kata, Semoga Bangsa ini dapat menjadi bangsa yang besar karena masih banyak orang-orang yang saling Peduli dan Semoga Tuhan selalu Meridhoi maksud baik setiap Umatnya, Aminn.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H