Barusan saja aku bisa melihatmu,
Selepas sakit teramat yang ibumu tadi rasakan
Engkau seperti yang lainnya
Memiliki bentuk tubuh yang sama
Dari dua tanganmu yang menggapai yang mengikuti irama tangis
Dua matamu yang masih malu malu untuk melihat
Dan dua telingamu memerah, mengerat ketika terdengar suara
Juga  dua kakimu yang sempurna
Menggelenjang gelenjang kearah yang terkadang berlawanan
Aku hampir tidak mempercayainya
Aku harap engkau akan tumbuh dengan baik dan sebaik baiknya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!