Perempuan datang kembali Setelah yang kemarin menyapa dengan manis untuk pergi Aku masih mengingat dan merasakannya Bahkan membauinya Sangat sulit untuk menghapus bayangan itu Karna salah satu kegandrunganku adalah mencinta Prempuan yang datang atas nama Tuhan dengan sepenuh hati Kini Tuhan kembali memberiku batu uji untuk mencinta Dan memberi kesempatan untuk membisikan "slamat malam manisku" pada seorang perempuan yang baru Aku tidak tau kapan hal itu terjadi Karna seingatku dalam beberapa purnama berganti aku selalu mengucapkannya ketika malam menjelang tidur Satu hal yang ingin kuharapkan dari tingkahku itu Adalah membuat Tuhan tersenyum Dengan merasakan rasa syukurku padaNYA Iyah,. Rasa syukur atas di berikannya ruang dan waktu untuk mengenal pada perempuan yang baru Aku sangat suka memberikan perasaan melalui tulisan Dan kembali,.ketika aku tidak mampu membendung kerinduan dan rasa simpatik pada perempuan yang baru itu Kembali aku kemarin malam menuliskannya Dengan harapan sudilah untuk merasakannya pula ………………………………………………………………………………………… Seperti udara pagi Seperti wewangian bunga yang akan bersolek Seperti lantunan azhan subuh Dan seperti malam yang malu untuk berganti siang Aku kembali melihat garis tanganmu Tanpa melihat berapa lentik jemarimu Juga halus putih kulit yang nampak mambalutnya Karna aku menyukai keringat tanganmu Biarlah semua akan malu melihat itu Karna keringat bagi mereka adalah ketidak mampuan Yang mengharuskan kau mengkencangkan jiwa untuk bekerja Tapi aku sungguh menyukai keringat tanganmu Jika kau sudi, berpeluklah pada harapan Dimana aku merencanakan sebuah pertemuan untukmu Sambil aku nyanyikan azhan subuh Lalu kau siapkan beberapa permadaninya Dan aku tetap menyukai keringat tanganmu ................. Bengkulu 4 oktober 2010
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H