"Kemudian, ucapannya yang ketiga, apa maksudnya ya Rasulullah ?" tanya sang istri semakin ingin tahu.
Dengan sabar Nabi menjelaskan, "Ingatkah kamu pada suatu ketika suamimu datang dalam keadaan sangat lapar dan meminta disediakan makanan ? Engkau menghidangkan sepotong roti yang telah dicampur dengan daging. Namun, tatkala hendak makan, tiba-tiba seorang musafir (orang yang sedang mengadakan perjalanan) mengetuk pintu dan meminta makanan. Suamimu lantas membagi rotinya menjadi dua potong, yang sebelah diberikan kepada musafir itu. Dengan demikian, pada waktu suamimu akan nazak (sakaratul maut), ia menyaksikan betapa besarnya pahala dari amalannya itu. Karenanya, ia pun menyesal dan berkata, 'Kalau aku tahu begini hasilnya, musafir itu tidak hanya kuberi separoh. Sebab andaikata semuanya kuberikan kepadanya, sudah pasti ganjaranku akan berlipat ganda'".
Memang begitulah keadilan Allah. Pada hakekatnya, apabila kita berbuat baik sebetulnya kita juga yang akan beruntung, bukan orang lain. Lantaran, segala tindak-tanduk kita tidak lepas dari penilaian Allah. Sama halnya jika kita berbuat buruk, akibatnya juga akan menimpa kita diri kita sendiri.Karena itulah Allah mengingatkan : "Kalau kamu berbuat baik, sebetulnya kamu berbuat baik untuk dirimu. Dan jika kamu berbuat buruk, berarti kamu telah berbuat buruk atas dirimu pula". (Surat Al Isra' : 7)
By:Motivator Ideologis
WhatsApp :087885554556
BBM :74D55B5E
------------------------------------------------
BAHAGIA KITA DENGAN MEMBERI,
ABADIKAN HARTA DENGAN SEDEKAH,
bersama http://rumah-yatim-indonesia.blogspot.com/
------------------------------------------------
Rekening Rumah Yatim Indonesia
Bank BCA: 054 0766 100
Bank MANDIRI : 13 10010 47 1011
Bank MUAMALAT : 151 00191 38
Bank SYARIAH MANDIRI : 70 323 619 48
BNI : 0244 928 496
Bank BNI Syari’ah : 65 235 181 41