Mohon tunggu...
Leo Kurniawan
Leo Kurniawan Mohon Tunggu... profesional -

Dokter dan penulis tentang vaksin, vaksinasi untuk bayi, dewasa, orang tua dan pelancong. Juga tertarik dengan masalah kesehatan secara umum

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Vaksin Rubella - Infeksi TORCH dan Test Laboratorium

30 November 2012   05:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:26 4262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
A digitized image of rubella virus particles. (Custom Medical Stock Photo. Reproduced by permission.)

Vaksin Rubella - Infeksi TORCH dan Test Laboratorium

TORCH adalah singkatan dari rangkaian penyakit infeksi yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii, virus Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes simplex virus.

Penyakit toxoplasmosis, infeksi rubella, CMV dan herpes simplex, dikelompokkan menjadi TORCH karena menimbulkan akibat yang hampir sama pada janin, yaitu keguguran janin atau janin lahir dengan cacat fisik dan mental yang sangat serius.

Gejalah atau tanda bahwa bayi menderita infeksi TORCH adalah sebagai berikut :

  • Bayi lahir dengan berat badan rendah
  • Pembesaran hati dan limpa
  • Gangguan sistim pembekuan darah - thrombocytopenia
  • Ruam kulit
  • Gangguan sistim saraf pusat, seperti ensefalitis, deposit kalsium dalam jaringan otak, dan kejang-kejang
  • Warna kuning pada kulit atau jaundise

Kita akan membahas secara singkat to the point penyakit penyakit TORCH ini.

Toxoplasmosis

Toxoplasmosis disebabkan oleh parasit yang disebut Toxoplasma gondii, yang bisa ditularkan melalui kontaminasi makanan atau minuman dengan kotoran kucing yang ada kista parasit ini, minum susu yang belum diproses dengan pasteurisasi, makan daging yang mengandung kista atau bentuk parasit toxoplasma. Atau proses pencucian tangan yang kurang bersih setelah mengolah tanah terkontaminasi dengan kotoran hewan seperti kucing yang mengandung kista parasit ini.

Infeksi ini bisa ditularkan dari ibu hamil ke janin melalui plasenta atau ari-ari, yang bisa mengakibatakn kerusakan pada mata seperti katarak kongenital, kelainan jantung dan kerusakan jaringan otak, yang bisa mempengaruhi perkembangan mental dan inteligensi bayi, bahkan menyebabkan terjadinya autisme bayi.

Bila infeksi terjadi pada awal kehamilan, maka kemungkinan terbesar adalah terjadinya keguguran janin. namun bila infeksi terjadi pada masa hingga tiga bulan pertama kehamilan, maka akan terjadi cacat bawaan yang serius seperti yang disebutkan diatas.

Menurut data statistik, kejadian kasus toxoplasmosis bayi adalah 1 banding 1.000 bayi kelahiran hidup

Rubella

SEbelum tahun 1970an, jumlah kejadian infeksi rubella kongenital pada bayi adalah sekitar 6.3 per 10.000 angka kelahiran hidup bayi. Namun setelah 10 tahun memakai vaksin rubella maka angka infeksi menjadi hanya sekitar 1 per 10.000 angka kelahiran hidup bayi.

Jumlah janin yang terinfeksi dengan virus rubella adalah tergantung pemaparan ini terjadi pada saat usia kehamilan itu berlangsung. Bila infeksi terjdi pada  8 minggu pertama kehamilan maka sekitar 85% janin yang akan lahir dengan cacat fisik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun