Mohon tunggu...
Leo Kurniawan
Leo Kurniawan Mohon Tunggu... profesional -

Dokter dan penulis tentang vaksin, vaksinasi untuk bayi, dewasa, orang tua dan pelancong. Juga tertarik dengan masalah kesehatan secara umum

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kisah Jenaka Nazreddin - Semua Itu Untuk Kebaikan Manusia Jua!

11 September 2012   05:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:38 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kisah Jenaka Nazreddin - Semua Itu Untuk Kebaikan Manusia Jua !

Nazreddin dan isterinya sedang dalam perjalanan pulang ke rumah mereka dari pasar. Mereka masing-masing menunggang seekor keledai. Sepanjang perjalanan dengan keledai yang berjalan lamban, mereka terlibat dalam diskusi kecil.

Nazreddin berkata "Tahu tidak isteriku, bahwa dari waktu ke waktu, saya sangat kagum dengan semua ciptaan Nya yang ada di alam raya ini. Semua benda yang ada didunia ini diciptakan oleh Nya, hanyalah untuk kebaikan manusia saja "

"Bisa beri saya bukti atas ucapan-mu ini, suamiku ? " minta isteri Nazreddin.

"Cobalah kamu perhatikan keledai yang sedang kita tunggangi ini, ia diciptakan tanpa sayap. Ia diciptakan hanya untuk kebaikan manusia saja" jawab Nazreddin.

" Bagaimana mungkin engkau mengatakan bahwa keledai yang lamban ini diciptakan hanya untuk kebaikan manusia saja ? Jika saja keledai ini diciptakan dengan sepasang sayap, maka kita pasti sudah tiba dirumah dari tadi !" bantah isterinya dengan bersemangat.

" Cobalah lihat hal ini dari sisi yang lain, isteriku. Coba saja kamu bayangkan, seandainya keledai ini diciptakan bersayap, maka mereka akan bertengger diatas atap rumah kita, dan ketika mereka mengepakkan sayapnya, maka rusaklah semua atap rumah kita " jawab Nazreddin tidak mau kalah dengan isterinya.

Maka isterinya terdiam, karena merasa bahwa ada benarnya juga apa yang dikatakan oleh suaminya.

Sambil melanjutkan perjalanan, mereka mulai merasa kepanasan dan timbul rasa dahaga.

Lalu mereka beristirahat dibawah pohon cheri yang rindang.

Tidak jauh dari tempat mereka berteduh, Nazreddin melihat hamparan ladang yang penuh dengan buah semangka yang telah matang. Ia ingin memetik beberapa buah semangka untuk memenuhi rasa haus ia dan isterinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun