Mohon tunggu...
Leo Kurniawan
Leo Kurniawan Mohon Tunggu... profesional -

Dokter dan penulis tentang vaksin, vaksinasi untuk bayi, dewasa, orang tua dan pelancong. Juga tertarik dengan masalah kesehatan secara umum

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kisah Jenaka Nazreddin - Guci Beranak

7 Agustus 2012   06:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:08 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sites.google.com. This is the first coin depicting Nasreddin Hodja, commemorating 1996 UNESCO Seven hundredth anniversary of the death of the Turkish humorist Nasreddin Hoca (Although the inscription reads; 1996 - UNESCO Nasreddin Hodja - World laughter year).

sites.google.com. This is the first coin depicting Nasreddin Hodja, commemorating 1996 UNESCO Seven hundredth anniversary of the death of the Turkish humorist Nasreddin Hoca (Although the inscription reads; 1996 - UNESCO Nasreddin Hodja - World laughter year).

Kisah Jenaka Nazreddin -  Guci Beranak

Suatu hari Nazreddin akan menyelenggarakan pesta dirumahnya. Dia meminjamsebuah guci dari tetangganya. Satu minggu setelah pesta usai, Nazreddin mengembalikan guci pinjaman itu kepada tetangganya sambil mengucapkan terima kasih atas kebaikan tetangganya. Dan dia juga menaruh sebuah guci kecil dalam guci pinjaman tersebut. Maka tetangganya bertanya : "Guci kecil milik siapakah ini ?" "Itu milik anda pak, Guci anda sewaktu saya pinjam sedang hamil. Dan guci ini melahirkan dengan selamat sebuah guci kecil dirumah saya" jawab Nazreddin dengan tenangnya. "Ini kejadian yang aneh. Tetapi tidak apa juga" maka tetangga itu menerima kedua buah guci itu dengan gembira dan lupa berterima kasih kepada Nazreddin. Beberapa minggu berlalu, Nazreddin ingin meminjam guci besar tetangganya lagi, maka dengan sukacita tetangganya meminjamkan kepada Nazreddin. Beberapa  minggu ttelah berlalu, namun Nazreddin belum juga mengembalikan guci pinjaman kepada tetangganya. Tetangganya menjadi gelisah, karena kuatir Nazreddin telah lupa mengembalikan guci pinjam itu. Maka ketika bertemu Nazreddin, segera tetangga itu bertanya tentang gucinya. Nazreddin segera menangis dengan sedih, katanya "saya sangat menyesal, namun saya kira anda harus merelakannya pergi. Guci itu telah meniggal beberapa waktu yang lalu ketika berada dirumah saya, sebenarnya ingin saya kabari secepatnya kepada anda, namun tertunda  karena saya sangat sedih. Sekarang sebaiknya kita berdoa untuk kepergian guci anda ini" Jawab Nazreddin dengan sedihnya. Mendengar jawaban ini, maka marahlah tetangganya, katanya "Jangan berbuat bodoh, Nazreddin, sebuah guci tidak bisa meninggal!". Jawab Nazreddin dengan kalemnya "Saya sangat sedih melihat anda marah. Jika anda percaya bahwa sebuah guci bisa beranak, kenapa  sekarang anda tidak bisa percaya bahwa guci itu juga bisa meninggal ?"

Pesan moral :

1. Orang bisa tertipu karena dia telah menipu dirinya sendiri terlebih dahulu 2. Jangan mempunyai sifat menginginkan sesuatu yang bukan milik anda yang sah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun