Mohon tunggu...
Leo Kurniawan
Leo Kurniawan Mohon Tunggu... profesional -

Dokter dan penulis tentang vaksin, vaksinasi untuk bayi, dewasa, orang tua dan pelancong. Juga tertarik dengan masalah kesehatan secara umum

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Vaksin Anti Nikotin - Berita Gembira Untuk Perokok Yang Ingin Berhenti Merokok

18 Mei 2013   13:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:23 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
stop smoking ! Source: Google free image

Sepotong berita dari radio BBC : Terhadap kebiasaan merokok, ada penelitian yang menunjukkan kemungkinan bahwa vaksin mempunyai potensi akan bisa membantu perokok yang ingin berhenti dari kebiasaan buruknya ini.... oleh James Gallagher Health and science reporter, BBC News

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Banyak orang yang merasa terganggu dengan asap rokok yang dikepulkan disekitar lingkungan orang yang tidak merokok, dilingkungan rumah tangga, sekolah, tempat umum dan transportasi umum, bahkan dirumah ibadah dan juga dirumah sakit !

[caption id="attachment_1712" align="alignleft" width="226" caption="stop smoking !Source: Google free image"] [/caption]

Memang sudah sering kali dikampanyekan tentang bahaya merokok ; bukan hanya untuk siperokok aktif itu sendiri saja, tetapi bahaya yang lebih besar lagi untuk mereka yang terpaksa harus berada disekitarnya, atau yang lebih populer disebut saat ini para perokok pasif / pasive smokers.

Memang diakui juga bahwa kampanye ini belum sepenuhnya berhasil,  belum bisa membuat para pecandu rokok ini untuk "bertobat" dan melepaskan kebiasaan buruk dan sangat berbahaya ini.

Namun ada juga sebagian perokok yang telah sadar untuk berhenti atau terpaksa untuk menghentikan dari kecanduannya ini terhadap rokok dan zat nikotin kandungannya yang bisa menimbulkan efek menyenangkan bagi pengisapnya, hanya saja semua usaha dan upaya mereka tidak membawakan hasil yang di inginkan mereka.

Saat ini telah banyak cara dan metode dianjurkan untuk menghentikan kebiasaan merokok dan kecanduan terhadap nikotin, misalnya dengan beralih ke barang substitusi pengganti rokok seperti permen, rokok elektrik, rokok herbal, ada juga yang meminta bantuan dengan akupunktur, mempergunakan nicotine patch / plester nikotin dan lain lain cara untuk menghentikan kebiasaan buruk berbahaya mengisap rokok dan rasa kecanduan nikotin, namun lebih banyak yang menghadapi kegagalan daripada yang berhasil, mungkin hanya sekitar 5 - 10% saja yang berhasil setelah bergumul dan berjuang dengan bermacam cara tersebut diatas.

Sehingga untuk menjawab tantangan masalah kecanduan nikotin yang tidak kalah hebatnya dengan efek dan rasa kecandunan terhadap narkotik, maka para ilmuwan berjuang untuk menemukan obat atau apa saja yang bisa menghentikan kebiasaan merokok dan menghentikan efek kecanduan terhadap nikotin.

Dengan mengambil pengalaman pembuatan vaksin dan cara bekerja vaksin untuk  mencegah penyakit pada tubuh manusia, maka timbul idea para ilmuwan untuk membuat para pecandu rokok menjadi kebal terhadap rokok, atau lebih tepat lag kebal terhadap efek kerja nikotin, sehingga efek "rasa senang dan bahagia semu" yang ditimbulkan oleh zat nikotin bisa dihilangkan, akibatnya para perokok tidak merasakan lagi kenikmatan yang biasa mereka peroleh sewaktu menghisap rokok dan menghisap asap rokok sampai kedalam relung paru-paru mereka, dan akibatnya mereka akan berhenti dari kebiasaan  buruk merokok ini.

Para ilmuwan berhasil membuat vaksin yang akan membuat zat antibody dalam tubuh yang akan merusak zat nikotin yang masuk dalam tubuh si perokok ini, sehingga tidak akan menimbulkan efek seperti biasanya.

Dalam sebuah penelitian pada tikus mancit yang diterbitkan di majalah Science Translation Medicine, memperlihatkan bahwa jumlah zat nikotin yang berhasil mencapai otak mancit ini hanya sejumlah 15% saja setelah mancit ini disuntikkan vaksin anti nikotin ini yang diberikan sebelum memulai percobaan ini. 

Memang diakui bahwa masih diperlukan penelitian yang bertahun lamanya sebelum calon vaksin anti nikotin ini diuji cobakan pada tubuh manusia. Namun pemimpim penelitian ini Prof. Ronald Crystal sangat yakin bahwa vaksin anti nikotin yang sedang diuji cobakan ini akan bermanfaat bagi manusia pencandu nikotin dan perokok ini.

Beliau berkata bahwa "Seperti yang telah kita lihat dan ketahui, bahwa cara terbaik untuk mengobati mereka yang pecandu nikotin kronik menahun dan ingin berhenti merokok, adalah terbentuknya zat antibody yang selalu beredar dalam tubuh, yang mempunyai efek membersihkan darah dari kandungan zat nikotine sebelum zat nikotin ini sempat mencapai otak dan menimbulkan efek biologik "kenyamanan dan kesenangan yang semu" tadi.

Pendekatan Cara Lain:

Ada jenis "vaksin anti rokok" lain yang akan "melatih" sistim imunologi tubuh menghasilkan zat antibody yang akan mengikat zat nikotin - sama dengan cara vaksin melawan bibit penyakit. Masalahnya adalah kepastian apakah tubuh bisa membuat jumlah antibody yang cukup untuk mengikat semua zat nikotin yang masuk kedalan tubuh untuk mencegahnya memasuki otak dan menimbulkan efek biologik semu nikotin ini.

Sekelompok peneliti di Weill Cornell Medical College, mempergunakan metode yang sama sekali berbeda daripada penlitian vaksin anti nikotin sebelumnya, yaitu gene-therapy vaccine - vaksin pengobatan genetik, yang menurut mereka akan lebih meyakinkan dan berhasil baik.

Caranya: Virus yang telah mengalami modifikasi genetik ini yang membawa instruksi kepada sel di organ hati manusia untuk membuat zat antibody terhadap zat nikotin.

Team peneliti membandingkan jumlah nikotin yang terdapat didalam sel otak mancik normal dengan kelompok mancit yang telah di imunisasi dengan vaksin genetik ini, ternyata konsentrasi nikotin dalam sel otak mancit yang telah divaksinasi hanya mencapa 15% saja dibandingkan kelompok mancit yang normal yang tidak di imunisasi ini.

Hanya saja hasil ini belum diketahui apakah bisa diulang dengan hasil yang sama pada tubuh dan otak manusia, atau apakah hasil ini bisa membantu orang kecanduan nikotin untuk berhenti dari kebiasaan merokoknya.

Prof. Crystal mengatakan jika vaksin demikian bisa dikembangkan maka orang yang kecanduan nikotin akan mengetahui dan merasaakan bahwa merokok sudah tidak menimbulkan dan memberikan kenikmatan yang pernah mereka dapatkan sebelumnya, sehingga hal ini akan membantu mereka dengan mudah melepaskan diri dari cengkeraman kebiasaan merokok dan kecanduan nikotin.

Ia juga menambahkan bahwa "Kami sangat berharap dengan strategi vaksin anti nikotin seperti ini akan bisa membantu jutaan perokok yang ingin berhenti dan telah bersusah payah, namun tanpa hasil yang nyata, untuk menemukan cara yang ampuh yang tersedia di masyarakt untuk membantu mereka berhenti merokok dan tidak lagi kecanduan nikotin yang terkandung dalam asap rokoknya.

Impresif namun juga menantang

Masih banyak masalah yang menyangkut keamanan tentang therapi genetik vaksin anti nikotin pada manusia yang perlu dicarikan jawabnya.

Prof. Darren Griffin, ahli masalah genetik dari University of Kent, mengatakan bahwa penemuan vaksin ini sangat mengesankan namun juga manantang karena banyak kemungkinan yang harus dicarikan jawabnya.

Ia mengatakan bahwa masalah utama adalah efek biokimiawi pada sel otak mancit yang kita lihat di laboratorium penelitian apakah akan mempunyai efek yang sama untuk mengurangi efek kecanduan nikotin pada segi phisik dan kejiwaan manusia ?"

Dr. Simon Waddington dari University College London, juga mengatakan "tehnologi yang mendasari therapi genetik ini sudah meningkat dari waktu ke waktu, dan sangat menarik untuk di ikuti bahwa hasil sementara uji klinik ini memperlihatkan bahwa vaksin ini bisa dipergunakan untuk mengatasi kebiasaan merokok dan kasus kecanduan nikotin, yang mana sangat merugikan tingkat kesehatan nasional dan membuat sia sia biaya untuk perawatan kesehatan"

Namun jika vaksin anti nikotin ini telah berhasil dikembangkan dan dibuat, maka akan timbul masalah ethik tentang bagaimana memvaksinasi masyarakat, terutama untuk vaksinasi golongan anak anak yang bahkan belum merokok !

Vaccine Saves Lives !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun