Mohon tunggu...
Sahabat Nuklir
Sahabat Nuklir Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

1. Berita layak diketahui orang banyak.\r\n2. Terimakasih bagi orang orang yang telah membantu saya menjawab setiap pertanyaan para pengunjung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Valentine dan Kelud

17 Februari 2014   06:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:45 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Valentine dihiasi abu vulkanik putih. Biasanya orang yang masi memiliki pemikiran seperti anak anak akan menganggap bahwa itu tidak diberkati, direstui, disetujui, atau yang lebih ekstrim lagi ada yang bilang bahwa itu adalah malapetaka supaya tidak merayakan Valentine.  Kalau kita mau berfikiran logis, dewasa, beriman, dan maju maka akan kita temui orang yang mengatakan bahwa Valentine dihiasi abu Vulkanik putih menandakan cinta kita harus putih dan tulus kepada setiap orang, ada juga yang mengatakan bahwa menandakan cinta kita harus kuat sekuat gunung berapi dan menggebu gebu serta sepenuh hati. Dan bermacam macam makna yang diartikan orang dari hubungan antara Valentine dan Kelud. Yang dimaksud disini adalah cinta suci, putih, dan ikhlas yang harus kita berikan pada Tuhan, Keluarga, Pacar, dan Sahabat. Banyak orang yang sakarang melupakan Tuhan dan darimana dia berasal (Atheis), Melupakan keluarga (Cerita dari Singapura yang orang tua kaya raya mewarisi harta pada anaknya kemudian membuang orang tuanya), Melupakan pacar (Kelewat batas (orang kebanyakan bilang kalo itu kecelakaanlah, sama sama mau lah, dan berbagai alasan yang ga logis dan ga bermoral lainnya. Kalo iman lo kuat kenapa cuma kaya gitu lo bisa ngikutin kata setan?), selingkuh, dll). Melupakan Sahabat (Dahulu orang indonesia berperang melawan penjajah dengan mempersatukan kekuatan mereka dengan istilah bersatu kita teguh bercerai kita runtuh sekarang pada jaman serba modern sudah sangat berubah dan sekarang sudah ada istilah "Nusuk dari belakang", "Temen makan Temen", dan paling berbahaya "Mantan Sahabat") Kalau semua ini ditelaah, semua adalah segala sesuatu yang diberikan oleh Tuhan untuk mengingatkan kita dengan cara melalui Hari - hari besar, Hari - hari Nasional, Hari - hari Istimewa, dll. Kalau Tuhan tidak merestui terjadinya suatu tanggal yang bersifat Istimewa atau Khusus, Kenapa Tuhan menciptakan semua itu? Mungkin ada beberapa yang bilang Tanggal istimewa atau khusus buat diciptakan oleh Tuhan tapi oleh manusia. Memang diciptakan oleh manusia tapi apa kalian lupa darimana manusia berasal? Darimana manusia bisa hidup dan bernapas? Kalian lupa semua itu? Kenapa Tuhan menggunakan salah satu hasil ciptaannya untuk membuat sesuatu yang tidak dia senangi? Ingat Tuhan itu "Maha"segalanya, Tidak bercela. Kenapa kalian meragukan tingkat Keabsahan dari Tuhan itu sendiri? Kalian boleh tidak menyukainya tapi bukan berarti kalian harus menghujatnya dan mengatakan bahwa itu semua hanya omong kosong. Itu sama saja seperti kalian menyukai seorang perempuan cantik nan anggun tapi kalian menghina perempuan yang jelek dan buruk rupa. Bagaimana kalo sang perempuan cantik yang kalian sukai dan cintai mendengarnya? Mungkin dia akan membenci anda sama seperti anda membenci perempuan jelek dan lebih parah lagi kamu akan dianggap lelaki sampah, tidak sopan, kurang ajar, dll. Lantas kamu akan dibenci, bagaimana kalau menyebar satu kampung? Kamu akan menjadi orang paling dipojokan cuma karna beberapa patah kata yang keluar dari mulutmu. Ingat mulutmu harimaumu, apapun efeknya kamu yang tanggung dan bukan Tuhan yang menanggung akibat perbuatanmu. Tapi Tuhan selalu punya cara untuk mengembalikan semuanya seperti semula sebagai contoh kamu akan diminta oleh Tuhan untuk minta maaf kepada sang perempuan yang kamu cela tersebut atau dengan berbagai cara yang tidak terduga lainnya. Jadi jangan sembarangan melakukan observasi dan memberikan kesimpulan pada suatu permasalahan tanpa berfikir panjang kedepan dan memikirkan sebab akibat yang akan terjadi seperti di Biologi. Jika kamu salah jawab maka kamu kehilangan poin, bagaimana memperbaikinya? pastinya dengan remedial atau semacamnya. Aku bukan tokoh agama, aku bukan pembual, aku bukan seorang pembawa damai, aku bukan psikolog, aku juga bukan seorang ahli yoga dan refleksi diri, aku juga bukan seorang yang kalian sebutkan atau yang kalian pikirkan siapa aku. Tapi aku hanya seorang pembawa pesan yang ingin memberikan wawasan untuk kita supaya dapat berpikir jernih, terbuka, dan berpikiran positif. Kita pintar, kita cerdas, tapi semua tertutup karna pemikiran negatif yang menghambat pikiran positif seperti air mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah dengan lancar, sejuk, tidak berbau dan tidak berwarna. Seperti Yin dan Yang. Damai, tentram, pikirkan jika semua aliran itu terhambat oleh sebuah palang? apa yang baik tidak dapat mengalir dengan baik. Sabar dan pahami dengan baik apa yang menjadi penghalang dan lepaskan semua penghalang dari otak kita. Rileks dan santai adalah kata kunci dari semua persoalan hidup kita. Salam para pembaca..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun