Impian menjadi penulis memang sudah aku dambakan sejak aku masih bersekolah di bangku Sekolah Menengah Pertama. Impian menjadi penulis berawal dari aku mengikuti lomba menulis cerpen dan puisi di sekolah dan diluar sekolah. Itu ketika masih SMP.
Beberapa karya cerpen dan puisi telah aku buat. Tetapi sangat disayangkan karya tersebut hilang entah dimana. Hal itu itu tidak menyurut ku untuk tetap menulis. Hingga masuk ke bangku perkuliahan, aku masih tetap menulis, beberapa waktu yang lalu aku juara menulis karya Ilmiah di Fakultas ku. Lumayan bangga akan prestasi tersebut. Aku merasa awal dari impian ku akan terwujud beriringan dengan jurusan yang sedang aku jalani.
Memang keinginan aku menjadi penulis beberapa kerabat tidak menyetujuinya dikarenakan bagi mereka hanya menghabiskan waktu saja dan tidak ada maknanya. Tetapi hal itu membuat aku semakin kuat dan semakin maju kedepan untuk menulis dan mengikuti berbagai kompetisi menulis.
Satu hal yang tidak diketahui orang-orang yang menilai sebelah mata dengan menulis ini. Menulis bisa mengubah dunia. Dengan menulis, akan terlihat sejauh mana kualitas diri kita.
Menulis itu adalah sahabat yang tidak pernah meninggalkan dan mengecewakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H