Mohon tunggu...
Ryurie Media
Ryurie Media Mohon Tunggu... -

Flenacer graphich designer and CEO ONE system (software developer. Instructure @ AMIK DCC Bandar Lampung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memaknai kemerdekaan Indonesia yang sudah "Merdeka" 68 Tahun

20 Agustus 2013   09:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:05 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memaknai kemerdekaan Indonesia

ryuriemedia.com, Hari ini, 17 Agustus 2013 Bangsa Indonesia merayakan kemerdekaanya yang sudah dicapai 68 Tahun yang lalu, berbagai kegiatan dan acara lomba khas Perayaan kemerdekan RI pun banyak dilaksanakan diberbagai daerah Negeri ini dari mulai perkotaan hingga pelosok-pelosok. Bangsa Indonesia hari ini kembali merayakan kemerdekaanya yang telah diproklamirkan oleh bapak bangsa Ir. Soekarno dan Hatta (Semoga Alloh membalas semua jasa kebaikanya untuk bangsa ini). Akan tetapi kemerdekaan seperti apa yang kita rasakan saat ini? apa merdeka itu? sudahkan kita benar-benar merdeka? Saya mengutik dari sebuah sumber (warkopmbahlalar.com) untuk sebuah makna "Merdeka" yang akan dibahas dalam artikel ini,

Memaknai kemerdekaan Indonesia

PERTAMA, Kemerdekaan adalah Bebas dari tekanan dan Penindasan dari pihak lain“Itqun Minannar”. Kata ini diambiil dari hadits Nabi yang sering dikaitkan dengan keutamaan bulan ramadhan: “… awaluhu rahmah, wausatuhu maghfiroh, wa akhiruhu itqun minannar.” (…. puasa ramadhan itu awalnya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya adalha pembebasan dari api neraka) Pertanyaanya, sudahkan bangsa kita ini bebas dari tekanan dan penindasan.? secara kasat mata bangsa ini telah di prokramasikan dan itu artinya pengakuan sebuah bangsa bahwa dirinya telah merdeka, akan tetapi bisa kita lihat sekarang ini penindasan dan penekanan masih saja terjadi, jika pada jaman sebelum merdeka penjajah menekan bangsa ini dengan senjata dan jika tidak menurut akan ditembak mati, tetapi sekarang bangsa ini ditekan oleh ideologi, kekuasaan golongan dan uang yang sering disebut denga investasi asing yang menjerat bangsa ini, dengan investasinya itu mereka dengan sekehendak mereka mengatur penguasa negeri ini untuk melakukan apa yang mereka minta, jika melawan maka investasi akan dicabut. dan lebih parahnya lagi pemimpin bangsa ini tidak berani melawan itu semua layaknya semorang Ir. Suekarno menolak investasi asing yang akan menjarah kekayaan indonesia, dengan tegas dia katakan "tidak", biar anak negeri ini yang akan mengurus kekayaan alamnya sendiri!. Jika pemerintah berani menolak dengan tegas maka bangsa ini akan menjadi bangsa yang kaya karna mempunya tambang emas terbesar (FREEPORT) yang sekarang di keruk oleh amerika dan antek-anteknya, Indonesia dapat apa? berapa persen yang didapat?. PT. Freeport | ryuriemedia.com Lalu pertanyaanya salah siapa ini.? pemerintah? amerika yang berinvestasi sehingga dia dapat dengan mudah mengeruk kekayaan bangsa ini? TIDAK. sebagai bangsa yang besar seharusnya kita saling koreksi diri kenapa itu semua terjadi..? kebodohan, kemalasan, dan keserakahan akan dunia yang telah menjadi sifat dari bangsa ini dimanfaatkan oleh bangsa asing. ketika bangsa ini malas, sehingga dari kemalasanya tercipatalah sebuah kebodohan dan menginginkan kemudahan serta tamak dalam hal duniawi, maka secara otomatis akan melakukan hal yang mudah tetapi mendapatkan untung yang besar, salah satunya menarik "investasi asing". salahkan investasi asing itu? TIDAK jika dengan investasi itu kretivitas anak bangsa ini juga bisa berkembang dan yang mengelola adalah anak bangsa ini juga, celakanya bangsa ini dengan adanya investasi asing akan menekan kreativitas dan karya anak bangsa yang juga tidak kalah dengan bangsa asing, hal ini dikarenakan bangsa asing yang berinvestasi akan takut kehilangan cengkramanya karna anak bangsa ini sudah bisa membuat, melakukan dan mengelolanya sendiri. dengan begitu dia akan menekan kreativitas anak bangsa ini agar bisa terus mencekramkan investasinya. dan ternyata "bangsa ini belum bebas dari tekanan dan penindasan pihak lain". hanya bedanya dengan jaman dulu penjajah mengeruk kekayaan bangsa ini dengan penjajahan senjata, maka pada saat ini dengan kekuatan investasinya dan tanpa menggunakan senjata atau dengan cara yang halus, (WAR Of Itelligence). KEDUA,kemerdekaan berarti menghilangkan kelas-kelas sosial dalam masyarakat, akhir-akhir ini  media banyak sekali memberitakan tentang bentrokan antar warga, antar agama dan antar suku andar kelompok dan masih banyak lagi. yang terbaru adalah bentrok antar warga dijakarta, bentrok FPI dengan Warga kendal, Jawa Tengah. dan yang masih segar dalam ingatan saya adalah bentrokan antar suku di Provinsi Lampung tempat dimana saya dan keluarga tinggal. apa yang menyebabkan itu semua terjadi..???

Bangsa ini sudah mulai lupa dengan tulisan yang ada dipita yang dicengkram oleh garuda yang bertuliskan "BHINEKA TUNGGAL IKA" yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua, sehingga kesenjangan kelas-kelas sosial, ras, agama kelompok dan golongan menyebabkan pergesekan sehingga menimbulkan pengerahan masa yang jumlahnya besar. Kesenjangan ekonomi antar si kaya dan miskin, perbedaan ideologi serta penistaan agama  adalah penyebab utamanya.
Bangsa ini telah lupa banhwa Indonesia adalah negera dengan banyak suku, agara dan ras. Bangsa ini disatukan dengan slogan Bhineka Tunggal Ika agar bangsa ini tau banhwa apapun agamanya, apapun rasnya apapun sukunya kita adalah satu bangsa yaitu bangsa Indonesia baik yang kaya ataupun yang miskin. kenyataanya saat ini kesenjangan itu begitu terlihat, antara kaya dengan miskin, agama A dengan agama B bahkan yang satu agamapun bentrok gara-gara beda ideologi dan pandangan. Lalu sudah merdekakah bangsa ini dengan adanya pertumpahan darah, Intmidasi kelompok yang banyak menelah korban jika dan membuat ketakutan ini..?? Tidak..Bangsa ini belum merdeka selama Kelas-kelas sosial masyarakat masih menyadi penyebab utama perpecahan. Bangsa yang merdeka dan kuat adalah bangsa yang bersatu. Maka "Bersatulah Indonesiaku" agar bangsa lain tidak memandang kita dengan sebelah mata. Jangan ada lagi perpecahan karna itu akan menajadi celah bagi bangsa yang menginkan perpecahan Bangsa INDONESIA. baca juga :

Harga mahal yang harus ditebus untuk sebuah pengalaman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun