Kehebohan di Galeri Matematika semakin hari semakin ramai. Media masa melaporkan, bahwa tempat itu mampu menghasilkan putra-putri yang cerdas. Hampir setiap saat mereka menemukan permainan matematika yang mengasyikkan. Belakang ini dikabarkan, salah seorang dari mereka mampu meramal masa depan.
"Meramal masa depan?" tanya salah seorang bapak.
"Betul, Pak mereka bisa meramal masa depan putra-putri Bapak," jawab pengunjung di sampingnya.
"Kalau begitu boleh anak saya diramal?"
"Boleh saja, silahkan Bapak ke depan minta untuk diramal," jawab pengunjung itu meyakinkan.
Selanjutnya bapak itu meminta untuk diramalkan anaknya yang baru berumur 7 tahun. "De boleh saya minta untuk diramal?" tanya bapak itu kepada Sinus.
"Oh ...Bapak ingin diramal?" jawab Sinus balik bertanya.
"Bukan, bukan saya yang mau diramal, tapi anak Bapak., boleh bukan?"
"Boleh, boleh anak Bapak siapa namanya?" tanya Sinus.
"Anak Bapak bernama, Raihan."
"Oh ... Raihan, akan saya coba ramal ya Pak," jawab Sinus sambil menulis nama Raihan.