Memiliki dua orang anak laki-laki adalah adalah anugerah bagiku. Namun, aktivitas menyuruh mereka mandi adalah perjuangan yang tak boleh berhenti ketika mereka menolak. Berbagai macam cara sudah kulakukan. Misalnya, dengan sengaja menyanyi di kamar mandi untuk memotivasi mereka. Kuciptakan lirik lagu semampuku yang penting enak didengar sambil meniup busa sabun.
Asik-asik mandi pagi pakai sabun
Tiup-tiup balonnya menjadi gede
Ada yang hilang
Ada yang terbang
ke tangan dede
ke perut dede
Aduh asiknya mandi pagi
dan kalau aktivitas mandi sore, tinggal mengubah kata-katanya menjadi
Asik-asik mandi sore pakai sabun
Tiup-tiup balonnya menjadi gede
Ada yang hilang
Ada yang terbang
ke tangan dede
ke perut dede
Aduh asiknya mandi sore.
Sewaktu adiknya masih batita, kuciptakan lagu sambil belajar berhitung, misalnya
Satu anak ikan gendut owe-owe
Dua anak ikan gendut owe-owe
Tiga anak ikan gendut owe-owe
Berenang di kolam ikan.
Si kecil mandi sambil membawa ikan-ikan mainannya di ember tempat ia berendam, karena kedua anakku paling senang berendam di dalam ember kalau mandi. Tentu saja setelah asik bermain sabun di dalamnya, aku membilas tubuh mereka dengan air bersih dari air keran atau menggunakan selang. Akan tetapi, tantangannya selanjutnya tidak berhenti sampai di situ, karena makin besar ternyata makin malas mandi dan sikat gigi. Sebagai ibu, aku tidak boleh menyerah. Kudongengkan cerita Sigi dan Dole, sikat gigi dan odol enak yang bisa berbicara. Sigi dan Dole sedih karena jarang digunakan oleh kedua anakku, hingga akhirnya kisah tersebut kumasukkan ke dalam buku yang kususun dengan judul "Ranger Fadhil, Sang Pembela Kebenaran" yang diterbitkan oleh Penerbit Laksana Kidz, imprint Diva Press.
Perjuangan menyuruh mereka mandi belum berakhir, sampai diunggah tulisan ini, aku juga masih berjuang mencari ide menarik lainnya untuk memahamkan mereka akan pentingnya mandi dan menggosok gigi dengan teratur. Ibu-ibu yang mempunyai masalah yang sama denganku, mari kita terus berjuang menjadi ibu yang kreatif dan cerdas. Jangan menyerah, Bunda!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H