Mohon tunggu...
Rosiana Febriyanti
Rosiana Febriyanti Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga dan guru

Senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sarung Mbah Atmo

14 Mei 2020   21:26 Diperbarui: 14 Mei 2020   22:07 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Catatan Seorang Ayah | facebook.com/Pasuruan-Kota-Santri-1497927190462601

Namaku Tole. Aku hanyalah seorang anak pemulung yang tak bisa tidur tanpa berselimutkan sarung Mbah Atmo. Konon Mbah Atmo adalah orang paling berjasa untuk keberlangsungan hidupku, padahal seumur hidupku wajahnya seperti apa aku tak tahu.

Menurut cerita simbok, dulu Mbah Atmo yang menyelamatkanku dari kebakaran bedeng, tempat kami bernaung dari panas dan hujan. Saat itu aku masih bayi merah yang nyaris gosong akibat kebakaran itu. Mbah Atmo dengan berani menerobos kobaran api demi menyelamatkanku meskipun aku bukan cucunya.

Sarung yang selalu menemani lelap tidurku itu ternyata adalah satu-satunya kain penutup aurat lelaki tua pengayuh becak itu ketika salat dan pelindung tubuh saat malam mulai tiba. Saat kubayangkan kehangatan cintanya sarung itu kucium dengan takzim sesaat sebelum mata ini terpejam. Sarung itu pulalah yang konon merupakan satu-satunya kain pembungkus jenazah beliau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun