Mohon tunggu...
Riska Maya Sari
Riska Maya Sari Mohon Tunggu... -

Mahasiswi di Universitas Sumatera Utara angkatan 2012 jurusan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Saya berasal dari kota Pematang Siantar dan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. tujuan masuk ke Kompasiana ingin mengasah kemampuan saya dalam menulis selain itu saya juga ingin berinteraksi dengan para anggota lain di Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cintaku Bukanlah Jodohku

11 April 2014   23:23 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:47 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cintaku bukanlah Jodohku

Namaku Reza , Aku adalah seorang pewaris bisnis besar di negeri ini , ayahku memiliki saham di berbagai perusahaan dan memiliki perusahaan yang takkan habis di tujuh keturunan . Mungkin aku adalah lelaki yang beruntung dibanding laki-laki lainnya . Satu bulan lagi aku akan menikah dengan wanita yang sangat cocok dengan ku . Wanita itu bernama Amelia, seorang desainer muda yang sukses serta cantik jelita .Semuanya berjalan begitu sempurna.

Tiba-tiba aku mendapatkan telepon dari sorangwanita yang tidak aku kenal . Aku berkenalan dengannya hingga terjalin koneksi yangcukup intens. Aku menggunakan nama samaran yaitu Febri saat berkenalan dengannya dan ia menyebutkan namanya adalah Maya .Maya adalah sosok wanita yang begitu menarik , unik, kompleks dan dengan penuh perhatian selalu mendengarkan setiap keluh kesah yang aku ceritakan padanya . Pada akhirnya aku sadar bahwa aku telah jatuh hati padanya , pada wanita yang tidak pernah aku liahat sebelumnya .

Aku tersadar hanya tinggal lima hari lagi aku akan menikah pada wanita yang sebelumnya aku sangat cintai . Aku bercermin dan berkata didalam hatiku “ seminggu yang lalu aku adalah seorang pria yang memiliki impian untuk menikah . Namun sekarang aku sangat ingin membatalkan sesuatu yang tidak akan bisa diubah . tak butuh waktu yang lama untuk pindah ke lain hati . semudah inikah kupalingkan hatiku darinya ? Kenapa cinta ini tidak datang sedari dulu ? kenapa ia datang terlambat ?” Ini semua percuma , karena aku telah menyebarkan ribuan uandangan ke seantero negeriku ini .

Akhirnya aku putuskan untuk tidak lagi berhubungan dengan Maya walaupun hatiku terasa hancur dan bagaikan tidak ada artinya lagi . aku seprti kehilangan hidup bahagiaku . setelah itu ada puluhan panggilan tak terjawab , ratusan pesan yang tak aku balas di handphone ku . aku merasa sangat hancur saat wanita itu mencoba untuk menghubungiku .Namun tidak ada yang harus kuperbuat karena hari pernikahanku akan segera tiba .

Sehari sebelum pesta pernikahanku , aku putuskan untuk menemui wanita yang aku kenal dari telepon itu . ini adalah pertama kali serta mungkin yang terakhir kalinya aku mencoba untuk menemuinya . Aku ingin tahu seperti apa rupa wanita yang telah membuat aku berpaling hati kepadanya . Dengan bantuan seorang temanku yang ahli ilmu telekomunikasi aku mendapatkan sebuah alamat dimana Maya bekerja . Ia bekerja di sebuah café dan aku segera pergi ke café tersebut .

sesampainya disana kunikmati secangkir coffe latte di sofa yang tersedia tepat di pojokan café tersebut . Tiba-tiba seorang wanita berjalan dengan setumpuk peralatan kotor dan menyanyikan sebuah lagu yang sangat familiar ditelingaku . lagu itu ialah lagu yang sering kami nyanyikan saat menikmati penghabisan malam . Diakah wanita itu ? aku terbisu sejenak sambil menatap wajahwanita tersebut . Ia adalah wanita yang sangat cantik dan manis sesuai dengan apa yang telah aku bayangkan .

Saat malam menjelang wanita itu bernajak untuk pulang . Ia menghentikan sebuah bus dan masuk kedalam menduduki sebuah bangku yang letaknya 2 bangku dibelakang supir . Aku mengikutinya dan duduk diseberang belakang wanita itu . Aku melakukan itu agar dapat lebih leluasa memperhatikannya. Pada saat itu suasana teramat sunyi hingga akhirnya Maya mengambil handphone nya dari dalam tas kerjanya . aku memperhatikannya sedang menekan tombol yang ada pada handphone tersebut . Tiba-tiba handphone ku bergetar dan aku merasa sangat gugup, “ternyata ia menelepon ku” lirihku dalam hati . Tanganku terasa bergetar , ingin sekali aku mengangkat telepon darinya . Tapi itu tidak boleh terjadi , sangat tidak boleh . Akhirnya panggilan itu terhenti , Maya menutup teleponnya dan sampai dirumahnya tepat di pinggir jalan yang sering aku lalui .

Esok hari pun tiba , semua terasa begitu berat . dengan langkah gontai aku berjalan menuju ruang resepsi, tiba-tiba sebuah tangan menahan langkahku . Ternyata dia adalah kakak ku , aku sedikit terkejut melihatnya . kakak ku mengetahui hubunganku dengan Maya dan ia sangat melarangku untuk menghubunginya lagi . Aku memberikan handphone ku kepadanya , “Ini yang terakhir” ia berkata . Kulihat kakak ku menekan barisan tombol di handphone ku dan ia mendekatkan handphone itu ke telingaku agar aku bisa mendengar suara yang sangat aku inginkan . Maya menjawab teleponku dengan suara yang agak sedikit parau “hallo” aku tak menjawabnya , sekali lagi ia berkata “hallo” namun aku hanya mampu membisu .kudengar isak tangis dari wanita itu namun aku tak mengeluarkan sepatah katapun . tanpa kusadari air mataku ikut jatuh dipipiku . Aku tak ingin dia mengetahui bahwa aku sangat menginginkan dirinya , aku menangis karena dia . dengan cepat aku tekan tombol akhiri di handphone ku . Aku tak tahu lagi apa yang harus aku lakukan . Aku mngembalikan handphone ku kepada kakak ku dan aku langsung berlalu meningglkannya . aku berpaling sambil menghapus air mataku dan berkata dengan senyum hangat “Goodbye” .

Aku mulai mengikuti deretan acara resepsi yang telah dirancang oleh calon istriku , namun mataku terbelalah kearah jendela saat melihat wanita yang aku inginkan bersanding denganku sedang berada disana dengan segelas syrup yang terhidang untuk para tamu . aku mencoba menemuinya , namun kaki ku tak mampu melangkah . Aku bingung mengapa ia dapat hadir kea cara resepsi pernikahanku , darimana ia mengetahuinya ? “apakah ia datang untuk menemuiku ?” tanyaku dalam hati . Namun aku yakin dia tidak mengenalku karena aku menggunakan nama samara saat berkenalan dengannya . Aku mencoba bertanya kepada salah satu anggota keluarga dari calon istriku . Aku sangat ingin mengetahui siapa dia sebenarnya . tante dari calon istriku yang beranama Indri menjawab “dia adalah sepupu dari Amelia calon istrimu , dia selama ini jarang sekali berkumpul di keluarga kami karena kedua orang tuanya telah meninggal dan ia memutuskan untuk hidup sendiri tanpa meminta bantuan dari keluarganya” seraya tante Indri menarik tanganku dan membawaku kepada wanita itu . “Hay Maya” sapa tante indri kepadanya “Hay tante” suara itu begitu indah kudengardari bibir Maya . “kenalkan maya , ini adalah calon suami dari sepupumu yang palig kamu sayangi , namanya Reza” Maya tersenyum begitu manis seraya menyodorkan tangannya untuk bersalaman . ku gapai tangannya dengan rasa yang bergejolak dihatiku . Aku tak mampu menutupi rasa dihatiku , tante Indri membuatku semakin lebih dekat dengannya .

Tiba saatnya puncak acara resepsi pernikahanku dengan Amelia , aku dihadapkan oleh soerang laki-laki sebagai tuan kadi dalam pernikahan . Aku tak mampu mengikuti kata yang telah diucapkan oleh lelaki tersebut , padahal seminggu sebelum resepsi pernikahan aku telah menghapal kata-kata tersebut . Semua orang di ruangan tersebut tampak hening . aku mencari sosok wanita yang aku inginkan . kulihat Ia duduk sendiri diujung ruang resepsi . Aku menatapnya dengan tatapan tajam , tanpa kusadari orang disekelilingku merasa bingung . Amelia mengejutkanku dalam pandanganku kepada Maya . Kuatatap mata Amelia dengan penuh serius “Amelia , aku tidak mampu meneruskan resepsi pernikahan ini . Hatiku bukanlah milikmu lagi” Amelia tampak heran dan meneteskan air mata “apa yang kamu katakana , kamu bercanda bukan ? aku satu-satunya yang kamu cintai Reza . Aku tahu , aku segalanya untukmu . Aku tidak percaya kamu berpaling dariku .” Kupeluk erat tubuh Amelia aku menjelaskan semuanya kepada oaring di sekelilingku tentang apa yang sebenarnya aku rasakan “Sebulan sebelum resepsi pernikahan ini , aku berhubungan dengan seorang wanita yang aku kenal melalui telephone . Mulanya perkenalan kami biasa saja , namun Ia telah mampu membuat aku bahagia hingga akhirnya aku jatuh cinta kepadanya . Dia mampu mengerti aku dan selalu peduli terhadapku . Sekarang aku tak mampu menahan gejolak dihati ini.” Aku melepaskan pelukan Amelia dan bertanya “Amelia , apakah kamu memiliki seorang sepupu yang sangat menyayangi kamu ? yang selalu mengalah dan tidak pernah menyusahkanmu . Dialah wanita yang aku sayang , dialah wanita yang mampu membuat aku bahagia Amelia” tatapan Amelia tajam dan telapak tangannya mendarat dipipiku “Plllaakkk” aku hanya terdiam karena diriku memang bersalah “Kamu telah mengkhianati aku ! aku sangat membencimu , kamu penghianat Reza ! Kau mampu menduakanku . sebenarnya aku sudah lama tahu masalah ini , namun aku diam karena ingin menyelamatkan pernikahan kita.”

Amelia bangkit dan menuju kearah Maya , kulihat wajah Maya penuh kebingungan . Ia tidak mengerti apa selama ini yang sebenarnya terjadi saat ini , karena yang aa tahu lelaki yang dikenal yaitu Febri bukan Reza . Tatapan Amelia begitu tajam kepada Maya dan ia berkata sangat kejam “Kamu wanita tidak tahu diri , tega sekali kamu merebut calon suami dari sepupumu sendiri . Dasar wanita munafik ! kamu mendekati calon suami aku .Kamu itu miskin , gak mungkin bisa dapetin lelaki seperti Reza . Buka mata kamu Maya , jangan terlalu banyak bermimpi !”

Kulihat air mata Maya menetes serta membalas tatapan Amelia “Amelia , selama ini aku sangat menghargaimu dan sangat menyayangimu karena orang tua ku pernah memungut kamu sebagai anak angkat . Aku telah menganggapmu seperti kakak ku sendiri , namun kamu telah menginjak-injak harga diriku saat ini . Aku tidak mengenal calon suamimu , dan aku tidak tahu apa masalah yang terjadi diantara kalian berdua . Mengapa kamu tega menuduhku seperti itu ?” Maya berjalan kearahku ia menarik tanganku dan membawaku kepada Amelia “ Mas Reza , katakana pada Amelia kalau aku tidak mengerti apapun . Katakan padanya kalau mas hanya mencintai dia” aku memeluk Maya dan tak kusangka air mataku mentes tiada hentinya . Aku bersujud dikakinya dan berkata “ Maafkan aku Maya , Kamu memanglah wanita yang aku cintai , kamu yang selama ini mampu mebuat aku bahagia” maya mengakatku seolah tak menginginkan aku bersujud kepadanya “coba mas jelaskan kepadaku , aku masih tidak mengerti” aku menjelaskan semuanya kepada Maya “ Kamu tahu lelaki yang selama ini selalu menemani kamu ? selalu bercerita dan bernyanyi bersamamu ? Itu aku Maya , Aku adalah Febri .”

Maya menatapku seolah tidak percaya , dia berlari meninggalkan kami semua tanpa balasan kata sedikitpun dari maya . Aku mencoba mengejarnya , namun keluarga ku menghalangi langkahku . Aku tidak bisa melawan kemauan orang tuaku , karena aku tidak ada apa-apanya tanpa mereka . Aku terpaksa mengikuti kemauan mereka dan membiarkan Maya pergi .

Pesta resepsi pernikahan ku dan Amelia dilanjutkan , namun dihatiku tetap ada Maya . Bagiku resepsi ini adalah hal yang paling terburuk yang pernah aku jalani . Aku dan Amelia telah resmi menjadi seorang suami dan istri , namun aku tetap berusaha mencari Maya . Saat ini aku tidak pernah lagi menemukan maya disudut Negeriku ini . aku tak tahu enatah kemana ia pergi . Aku merasa bersalah karena telah membuat hubungan persaudaraan Maya dan Amelia hancur . Namun didalam hatiku telah lega karena aku telah mampu mengungkapkan semuanya kepada Maya . Sekarang aku mencoba untuk membuka hatiku kembali untuk Amelia dan melanjutkan hidupku dengannya .

Aku dan Amelia saat ini cukup bahagia , aku memiliki seorang putri yang sangat cantik dan manis . untuk mengenang kesalahanku kepada Maya aku meminta izin kepada Amelia untuk membuat nama putriku yang pertama dengan Nama Maya Putri Wardhana . Amelia mengizinkannya dan menerima dengan senang hati , karena ia pun merasa bersalah karena telah berkata kasar kepada Maya dulu saat pesta resepsi kami .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun