Mohon tunggu...
Rickson M.p. Edowai
Rickson M.p. Edowai Mohon Tunggu... -

REVOLUSI YESS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Miskindan Terbelakang, Modal Utama Menjadi Seorang yang Berhasil dan Terkenal

26 April 2012   18:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:04 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oleh : Rickson M.P.Edowai

Kabar gembira bagi kita, entah siapa saja yang berada di bawahstandar garis kemiskinan dan keterbelakangan. Ternyata, keterbelakangan dan kemiskinan merupakan modal utama untuk menjadi seorang yang sukses dan terkenal. “Berbahagialah mereka yang miskin dan terbelakang karena mereka telah memilki modal utama untuk bisa menjadi seorang yang berhasil dan terkenal” kata Hendrik Lim, MBA dalam Tabloid Reformata, Edisi 134.

Dalam kehidupan sehari-hari kita seringmerasa diri tersinggung ,terhina dan merasa diri tidak berarti karena kita berasal dari keluarga miskin dan terbelakang. Keadaan ekonomi kita yang lemah, belum mampu memilki rumah idaman sendiri sehingga harus numpang tinggal di rumah orang lain, direndahkan oleh orang lain, tidak bisa mengenyam pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi karena tidak mampu dalam hal finansial, belum bisa menikmati fasilitas teknologi modern dengan baik dan keadaan yang lainnya tak jarang membuat kita tidak bebas untuk mengekspresikan kemampuan kita secara total . Di sisi lain keadaan seperti ini banyak dari kita menganggap sebuah takdir yang permanen yang diperuntukkan bagi kita.

Kita harus mengetahui satu kebenaran bahwa segala sesuatu yang ada di dalambumi, di atas permukaan bumi dan di udara setiap detik dan setiap menit selalu mengalami perubahan Turn Arround. Perubahan ini akan membawa satu transformasi ke arah yang benar ataupun tidak benar, tergantung respon kita untuk menerima perubahan itu.

Saya secara pribadi mengajak rekan-rekan seperjuangan sekalian untuk mengerahkan seluruh energi emosi, energi kecerdasan dan energi spritual ke kanal yang benar-benar positive. Jika tidak, seluruh muatan emosi, kecerdasan dan spiritual dengan sendirinya akan bermuara ke dataran yang lebih rendah (jurang), alam entropi, dimana harkat dan martabat kita dihina dan dinjak-injak.

Dalam sebuah penelitian ilmiah di San Diego oleh Asosiasi Amerika Serikat untuk kemajuan Sains (AAAS) menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan dan hidup dalam keadaan miskin ada untungnya dibalik penderitaan yang dialami oleh karena kemiskinan tersebut. Mereka mendapat neurobiologi untuk berkembang dan keluar dari keadaannya dengan cara yang kuat. Neurobiologi yang kuat akan memengaruhi perilaku, kesehatan dan dapat membuat anak-anak bertindak lebih baik lagi di kemudian hari.

Penelitian tersebut sangat sesuai dengan kenyataan yang selama ini saya temui . Tidak sedikit tokoh yang sukses (berhasil) dan terkenal di tanah Papua, Indonesia dan di belahan bumi berasal dari keluarga miskin. Contoh kecil, katakan saja Bapak Bupati Kabuapaten Nabire Isaias Douw,S.Sos . Beliau berasal dari keluarga yang sangat miskin di dusun Puduu kabupaten Deiyai Pedalaman Nabire Papua. Daba mee dan meiya utuuya bagee (orang yang ter-miskin diantara yang miskin, tak punya apa-apa) adalah dua istilah bahasa Mee yang ditujukan kepada orang tuanya. Namun kini, Beliau menjadi orang yang sangat sukses dan terkenal. Beliau kini menjadi orang nomor satu dalam memimpin birokrasi pemerintahan di Kabupaten Nabire.

Contoh lain misalnya, Prof. FG Winarno adalah Guru Besar yang sangat diakui kepakarannya secara Internasional dalam Bidang Food Technology. Beliau diwawancarai di salah satu stasiun TV Nasional pada bulan maret 2012 lalu karena berhasil dan terkenal dari keluarga yangmiskin. Dalam acara itu dihadirkan pula kedua orang tuanya. Keduanya orang tuanya tidak perna sekolah, buta huruf, lulus SD pun tidak.

Jika kita meneropong lebih ke dalam untuk melihat profil-profil para tokoh yang terkenal di Indonesia dan di Tanah Papua khususnya 75 % dari mereka yang sudah sukses dan berhasil berasal dari keluarga yang miskin dan terbelakang.

Saya secara pribadi yakin bahwa yang akan membebaskan orang miskin dari kemiskinan dan yang akan mengeluarkan bangsa Papua yang terbelakang dari keterbelakangan adala orang miskindan bangsaPapua sendiri yang sudah bangkit dan maju selangka menatap masa depan. Mereka sudah mengetahui jalan keluar (solution) dari kemiskinan dan melangka selangka dari keterbelakangan. Pengalaman mereka akan dipakai oleh orang dan bangsa lain yang mengalami nasib yang sama di planetbumi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun