Mohon tunggu...
Rickson M.p. Edowai
Rickson M.p. Edowai Mohon Tunggu... -

REVOLUSI YESS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ateng Edowai: Mahasiswa “Mee Yoka” di Nusantara Harus Berpikir Global

7 Agustus 2012   04:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:09 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sela-sela kunjungan Pemkab dan Dikbudpora ke Mahasiswa Kabupaten Deiyai di Sulawesi, Ateng Edowai, Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Deiyai, mengatakan “Mahasiswa MEEYOKAA dari KEGATA sampai MAKATAKA jangan berpikir sempit tetapi harus berpikir Global”

Dalam rangka pendataan mahasiswa asal Kabupaten Deiyai yang berada di kota studi se-Sulawesi, di Manado pada hari Minggu (05/08), Ateng Edowai, Pendamping Tim Pendata Mahasiswa berulang-ulang mengatakan, “ Mahasiswa Mee harus berpikir global dan jangan berpikir sempit kalau mau menjadi orang umum”.

Dalam arahannya, Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Deiyai itu menegaskan Mahasiswa MEE jangan terpengaruh dengan pemekaran yang sudah dilakukan oleh pemerintah, tetapi MEE YOKA harus tetap bersatu.

“Jangan karena wilayah kerja pemerintah di ‘Meuwodidee’ sudah pisah dan kemudian mahasiswa juga ikut mengkotak-kotakkan, tidak boleh!” tegas Edowai.

Pembangunan daerah ‘Meuwodide’ ada di pundak putra-putri MEE itu sendiri. Sehingga jangan terpengaruh dengan pikiran-pikiran primitif yang ada di daerah, mahasiswa MEE harus membangun paradigma berpikir secara global.

Di tengah puluhan mahasiswa MEE YOKAA SULUT, Ia juga menyampaikan kehadiran pemeritah Kabupaten di Daerah Meuwodidee itu ibarat sumur yang akan dipakai secara umum oleh MEE YOKAA itu sendiri. Jadi jangan pilih-pilih marga dalam membangun dan mendapatkan peluang kerja. “Mahasiswa MEE kalau sudah selesai kuliah, bisa kerja di mana saja, di Deiyai kah? Paniai kah? Dogiyai kah? Itu kita punya daerah” tambahnya.

“Untuk sekarang, minta maaf ! kami datang tidak bagi-bagi uang tapi kami datang untuk mendata mahasiswa dan mendengar secara langsung aspirasi mahasiswa. Soal uang untuk akhir studi ditangani oleh Dikbudpora, kami sudah sah-kan. Ada data baru ada uang, yang jelas kami sudah anggarkan jadi pasti akan ada dengan pemondokkan. Kami DPRD tetap akan awasi sampai hak mahasiswa dipenuhi” tutupnya. (CP/Ricky)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun