Mohon tunggu...
Riawan Djack
Riawan Djack Mohon Tunggu... wiraswasta -

My Family is the best

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kayu Syetan Asal Kalimantan

15 September 2012   17:41 Diperbarui: 4 April 2017   18:30 119835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Picture from : indonetwork.co.id

Ketika berbicara kekayaan alam hasil bumi Kalimantan tentu tidak akan ada habisnya. Mulai dari batu bara, emas, minyak bumi dan lain sebagainya. Dari hutan jelas dihasilkan kayu sebagai komoditas utama. Bicara tentang jelas kayu banyak sekali jenisnya. Kebanyakan yang paling dikenal oleh masyarakat umum adalah kayu ulin, meranti, kapur, bengkirai, dan lembasung.

Namun ada satu lagi yang paling populer disini, tempat dimana saya tinggal ( Tanjung Selor Kab. Bulungan Kalimantan Timur ). Kayu itu adalah Kayu Gaharu. Kebanyakan orang menyebut kayu gaharu adalah kayu setan. Karena mengapa ?, alasan utama karena tidak semua orang bisa mendapatkannya dengan mudah. Diperlukan keberanian, tenaga, kerja keras dan hal yang paling utama adalah keberuntungan.

Pencari atau pekerja kayu gaharu rata-rata orang yang memilikinyali besar. Tidur ditengah hutan sampai 2 atau 3 bulan setelah mendapatkan apa yang dicari baru turun gunung. Bahkan tidak sedikit diantara para pekerja gaharu yang kembali dengan tangan kosong. Rata-rata pekerja gaharu yang datang di daerah kami adalah orang Ngawi Jawa Timur, orang Lombok Nusa Tenggara Barat juga ada sebagian kecil penduduk lokal sendiri.

[caption id="attachment_212587" align="alignleft" width="330" caption="Photo from : Riawan Djack Upload in Kompas Citizen Images"]

13477303261674869294
13477303261674869294
[/caption]

Kayu gaharu tidak serta merta dicari pohonnya, di tebang lalu dibawa pulang begitu saja. Namun yang diambil adalah bagian tengah kayu tersebut yang sudah berserat dan berwana kehitam-hitaman ( Hati kayu atau Galih kayu ). Disinilah letak keanehan tersebut. Karena tidak semua kayu gaharu memiliki galih seperti yang dicari. Dari cerita salah satu pekerja gaharu yang saya kenal. Banyak diantara mereka yang menebang pohon gaharu namun tidak menemukan galih kayunya padahal pohon tersebut sudah berdiameter diatas 1 M lebih. Contoh keanehan yang lain, satu tempat sudah disisir oleh orang namun tidak di temukan pohon gaharu.Kemudian datang orang kedua mencari bisa mendapatkan banyak galih kayu gaharu di tempat yang sama. Mungkin semua ini sedikit naif, namun fakta membuktikan walau itu diluar batas pemikiran kita.

Pertanyaannya sekarang, mengapa kayu gaharu banyak dicari orang ?

Jawabannya sangatlah mudah, karena kayu tersebut berharga sangat mahal. Harga tergantung dari kualitas kayu tersebut, paling rendah per kilogramnya dibeli oleh tengkulak sebesar 15 – 20 juta rupiah. Sedangkan yang berkualitas super ( King ) harga per kilogramnya bisa mencapai 2 5 -35 juta rupiah. Cukup besar bukan ?, apakah anda tertarik ? Silahkan mencoba.

Ciri khas kayu gaharu adalah berbau harum atau wangi jika dibakar, sedangkan kegunaannya bervariasi. Pada umunya digunakan sebagai bahan baku pembuatan dupa, parfum, obat-obatan, kosmetik, bahan pengawet serta difungsikan untuk kegiatan religius. Kayu gaharu banyak di ekspor keberbagai negara di luar negeri seperti Singapura, Cina, Korea, Jepang, Saudi Arabia, Yaman, dan Oman. Dinegara maju seperti Amerika dan beberapa negara-negara eropa. Kayu gaharu digunakan untuk penghilang stres, sakit ginjal, pembekakan kanker dan limfa, penyakit asma serta hepatitis.

Lalu apa yang terjadi dinegara kita. Indonesia hanya mampu sebagai negara pengekspor bahan mentah. Setelah jadi produk tertentu dan diberi label merk ternama. Baru kita membeli lagi dengan harga yang berbeda dan yang paling ironis lagi, ada tulisan terpampang dengan jelas “ Made In USA “.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun