[caption id="attachment_140364" align="aligncenter" width="605" caption="Head Group"][/caption]
Dunia maya menawarkan sejuta cerita untuk kita. Melalui media jejaring sosial saat ini yaitu facebook. Kita bisa menjalin persahabatan, kekeluargaan, dan kita juga bisa membentuk suatu komunitas di dalam laman group yang disediakan oleh pihak facebook.
Dimasa kependudukan Belanda di Indonesia, sekitar tahun 1.800-an yang saat itu negara kita masih Hindia-Belanda. Rakyat Indonesia banyak sekali yang dibawa oleh bangsa Belanda dan dipekerjakan untuk mengelola perkebunan-perkebunan yang ada diSuriname. Belanda awal menjelaskan bekerja di Suriname hanya sebagai kuli kontrak. Namun kenyataan, tidak sedikit warga yang dipaksa dan diculik kemudian disuruh kerja paksa di Suriname. Semakin lama semakin banyak pula penduduk etnis jawa disana. Hingga terbentuklah suatu desa pertama orang-orang jawa di Suriname seperti Desa Taman Redjo dan Desa Taman Sari.
[caption id="attachment_140368" align="alignright" width="329" caption="Cut : Group JAVANESE FROM SURINAME on facebook"][/caption]
Seiring berjalannya waktu, semua telah berubah. Saudara-saudara kita yang ada di Suriname enggan untuk pulang kembali ke tanah air. Mereka sudah memiliki wilayah sendiri, dan membentuk negara sendiri. Membaur menjadi satu dengan etnis yang lain seperti Hindustani, Kreol, Bushnegro, Amerindan, Tiong Hoa, Inggris, Portugis, Yahudi, serta bangsa Belanda sendiri.
Kini kita tidak usah repot-repot datang ke Suriname untuk silaturohmi serta bercengkrama dengan saudara-saudara kita yang ada di sana. Melalui media online seperti facebook, kita bisa memanfaatkan komunitas group rakyat jawa yang ada di Suriname. Group tersebut adalah “ JAVANESE FROM SURINAME “. Ada beberapa nama yang saya tahu seperti Raymond H. Kasijo, Joesoef Odjolali dan Jakiem Asmowidjojo.
Selain berbagi foto, menceritakan tentang aktivitas keseharian kita dan bercanda ria. Bila kita perhatikan dengan seksama, gaya bahasa yang mereka pakai masih kental sekali logat jawanya. Ada pula yang masih menggunakan ejaan-ejaan lama dalam pemakaian kata seperti huruf Dj ( dibaca J ), Oe ( dibaca U ), dan Tj ( dibaca C ).
[caption id="attachment_140371" align="alignleft" width="403" caption="Cut : Group JAVANESE FROM SURINAME on facebook"][/caption]
Apabila kita sudah akrab dengan mereka lewat group tersebut, tidak jarang ada yang request / minta untuk dikirimkan tautan lagu-lagu campur sari ataupun alunan gamelan jawa yang lain dari youtube. Betapa senangnya mereka, terlebih bila kita mau mengirimkan foto-foto lawas tentang perkotaan yang ada di jawa serta keanekaragaman budaya jawa seperti Tari Remo, Kuda Lumping, Reog ataupun yang lain. Rasa antusias dari mereka bisa kita nilai lewat jumlah komentar yang masuk dan reaksi sewaktu ada yang meng klik tombol suka pada kiriman tersebut.
Tidak ada salahnya bila kita mau berbagi, apa lagi etnis jawa yang ada di Suriname juga saudara-saudara kita sendiri. Walaupun hanya lewat dunia maya atau jejaring facebook. Setidaknya kita sudah senang sekali dan merasa bangga bisa membuat orang lain tertawa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H