Mohon tunggu...
Ria Jumriati
Ria Jumriati Mohon Tunggu... -

Ibu dari Fahreza Helaputra Pratomo & Rivaldo Putra Aditya, wanita karir yang selalu memiliki ruang dan waktu untuk menulis.\r\n\r\nwww.riajumriati.blogspot.com\r\nwww.riajumriati.multiply.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Review & Synopsis - Book One "FIFTY SHADES OF GREY"

2 Juni 2012   08:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:29 2360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akan kah ada jalan bagi Ana untuk kembali pada Christian ? Buku Kedua “FIFTY SHADE OF DRAKER dan Ketiga - FIFTY SHADE OF FREED, masih dalam proses pencernaan di mata dan imajinasi saya. Next, I’ll write a synopsis and review of those !

REVIEW :

Novel ini begitu detail dan berani menuliskan segala bentuk hubungan seksual ‘menyimpang’ yang di lakukan Christian Grey terhadap Ana. Mengexplore tanpa ragu erangan sensual dari keduanya dalam bentuk tulisan yang erotis. Penulis berani menambrak semua rambu rambu moral, dengan banyaknya adegan seks yang di kupas secara transparan dan jelas di hampir setiap bab di novel ini. Tak heran, di Amerika meski penjualannya laku keras,novel ini masuk category “Erotic Novel” bahkan “”Mommy Porn”. Dan dalam waktu dekat ini, Trilogy dari Novel Fifty Shade of Greyakan segera di filmkan. Dari website The Hollywood Gosip. Rating tertinggi untuk pemeran Christian Grey di pegang oleh Ian Somerhalder pemeran antagonis vampire di serial Vampire Diaries. Sedangkan Kristen Stewart, mega bintangsegquel Twilight Saga – menempati presentasi 80% sebagai pemeran Anastasia. Sesuai dengan apa yang tergambar di imajinasinya saya. Dari penampilan fisik, character dan gesture. Ian Somerhalder dan Kristen Stewart adalah blue print paling cocok untuk dua karakter utama di novel tersebut.

Tak perlu merasa kotor apalagi berdosa membaca novel super erotis ini. Tergantung dari sisi mana kita menilai. Setiap penulis pasti punya misi dan tujuan tersendiri untuk setiap lembar kertas yang di tulisnya. Novel ini mungkin menggambarkan, bahwa setiap orang punya sisi erotisme tersendiri, yang bisa saja meluap tanpa di sadari oleh si pemilik tubuh, tergantung sebesar apa trigger sensualitas itu mempengaruhi tubuh dan jiwa seseorang. Entah itu atas nama cinta atau sekedar nafsu…..Well, just like I wrote on top paragraph “There’s no line between love and lush”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun