Mohon tunggu...
Risqa Annahlisa
Risqa Annahlisa Mohon Tunggu... -

Nama saya Risqa Annahlisa Nadia Perdana, saya lahir di Cirebon pada tanggal 17 Juni 1994.\r\nsaya pernah bersekolah di SMAN 7 CIREBON.\r\nalamat rumah di Komplek perumahan Pilang Perdana B3 No 5 Cirebon

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

L2A (Lika-Liku Anak)

24 Februari 2013   11:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:46 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

L2A

(LIKA-LIKU ANAK)

Setiap pasangan insan pasti ingin memiliki keturunan atau anak. Anak adalah anugerah yang di titipkan oleh Allah dalam rahim seorang ibu dan ketika besar nanti wajib berbakti kepada orang tuanya. Tapi, yang terjadi sekarang ini masih banyak permasalahan pada anak. Anak yang bermasalah sebenarnya bukan keinginan dari dirinya sendiri tapi banyak beberapa faktor negatif yang ada di sekelilingnya yang dengan cepat mempengaruhi perkembangan kepribadiannya.

Keluarga yang tidak harmonis salah satu penyebab anak melakukan penyimpangan sosial. Contohnya keluarga broken home. Jangan selalu menyalahkan anak sebelum melihat situasi yang terjadi sebenarnya. Kita sebagai orang tua harusnya paham dan mengerti apa kemauan anak. Sebagai orang tua harus sering berinstropeksi juga. Jangan sampai anak menjadi pelampiasan amarah kita. Terkadang ketika ayah atau ibu mendapat tekanan kerja di kantornya seperti mendapat teguran, marah atau apapun itu dari atasanya seringkali melampiaskan pada anaknya. Dan perlu diketahui seorang anak mempunyai kelakuan seperti itu karena orang tuanya juga dan anak adalah darah daging mereka yang terbentuk dari pertemuan sperma dengan sel telur otomatis sifat, wajah dan lain sebagainya mirip dengan orang tuanya. Orang tua harusnya menyadari itu. Berikan dia kasih sayang, perhatian, pengertian dan pahami lah setiap hari demi perkembangan jiwa sang buah hati.

Sebaliknya dari masalah diatas, masih banyak juga anak yang melakukan penyimpangan padahal orang tua sudah memberikan segalanya. Permasalahan anak bisa  terjadi dalam keluarga manapun tidak melihat status ekonomi. Permasalahan anak keluarga berada biasanya si anak sudah ketergantungan dengan orang tuanya meskipun si anak sudah dewasa. Anak yang selalu dimanja dan segala kemauannya dituruti akan merusak kepribadiannya. Jika sudah terlanjur terjadi apabila tidak di turuti si anak akan berani melawan, astagfirullah.  Dengan uang yang banyak  orang tua membelikan segala kemauan anaknya sehingga si anak tidak bisa mandiri. Si anak selalu mengandalkan harta orang tuanya sekalipun untuk kepentingan pendidikan yang disalahgunakan (suap). Kemampuan anak yang sebenarnya terbatas tetapi mempunyai gengsi yang tinggi ingin masuk sekolah favorit mengharuskan orang tua membiayai lebih. Faktanya kejadian ini masih sering terjadi dan terulang. Bagaimana Indonesia ingin maju jika generasi mudanya saja sudah diajarkan seperti itu ?...

Kasus mengenai anak keluarga kurang mampu yang bermasalah juga sering terjadi biasanya karena faktor ekonomi orang tuanya si anak malu dan keinginan anak tidak terpenuhi sehingga anak nekat berbuat apapun itu yang menyenangkan dirinya agar tidak stres. Kenekatan ini bisa terjadi juga pada anak keluarga mampu. Penyimpangan yang sering terjadi dilakukan remaja dan anak-anak adalah mencuri, memakai narkoba dan obat-obatan lainnya, terjerumus geng motor, tawuran dan lain-lain. Sungguh amat memprihatinkan keadaan seperti ini. Di usia muda yang seharusnya sedang bermain, belajar dan berkreatif dengan hobbynya justru melakukan hal-hal negatif. Tapi tidak sedikit juga generasi muda yang kreatif, inovatif dan mandiri saat ini. Mereka mengetahui bagaimana kerasnya hidup yang harus dilalui dengan benar mengantarkannya pada kesuksesan. Sesungguhnya,

Kita hanya harus menghindari sikap dan perilaku yang menurunkan, agar kita bisa naik. Memang tidak semua orang harus berhasil, tapi setiap pribadi harus menjadi sesuatu.

Untuk generasi muda seharusnya kita :

üDekatkan diri pada Allah

üPatuh pada orang tua

üTanggung jawab

üKembangkan ide dan hobbi

üKreatif

üInovatif

üSemangat

üMandiri

üDisiplin

üPercaya diri

Untuk orang tua seharusnya kita :

ØSelalu berikan kasih sayang, perhatian dan pengertian

ØTidak egois

ØJadilah teman dekat untuk anak

ØSelalu mendukung aktivitas anak selagi itu positif

ØJangan selalu menyalahkan anak

ØRela berkorban demi anak

ØTanamkan budi pekerti luhur yang baik pada anak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun