Mohon tunggu...
reza novyantara
reza novyantara Mohon Tunggu... -

ART

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Tahun 2014 Sebagai Momentum Perubahan

8 April 2014   08:21 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:55 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TAHUN 2014 SEBAGAI MOMENTUM PERUBAHAN

Kita semua harus meluruskan akan hal ini, momentum perubahan ini jangan dikaitkan dengan perubahan yang menurun atau lebih jelek disbanding sekarang, justru lebih bagus dan lebih maju untuk seterusnya.

Tahun 2014 ini sangat dikait-kaitkan dengan pemilu dan caleg untuk momentum tahun ini, perubahan ini adalah momentum terbesar untuk mengubah Negara kita ini untuk menjadi lebih baik lagi malah justru lebih maju dan maju selama 5 tahun kedepan.

Momentum perubahan tahun ini sangat penting untuk dimanfaatkan bagi para warga Negara Indonesia untuk memilih pemimpin yang bagus untuk momentum perubahan Negara Indonesia ini untuk yang lebih baik dan baik lagi.

Tahun 2014 ini juga banyak moment-moment yang cukup terkenal dalam kontek politik dan hukum seperti : menjadi tersangkanya para kader demokrat yang pada waktu kampanye menghumbar-humbarkan untuk “tidak pada korupsi” tetapi sebagian besar yang mengikuti iklan ini menjadi tersangka dan sudah ada yang masuk jeruji sudah lama di KPK dan yang terbaru ada anas urbaningrum dan mantan kementrian pemuda dan olahraga yaitu andi mallarangeng, yang lebih menarik perhatian media adalah pernyataan anas sebelum ditetapkan oleh KPK kurang lebih seperti ini adalah tidak menggunakan uang sepesierpun dan akan digantung di monas jika terbukti korupsi, hal ini menarik perhatian warga Indonesia.

Tahun 2014 dan 2013 lalu ini sebagai momentum perubahan yang lebih baik, dan moment-moment yang kurang baik justru malah menjatuhkan kredibilitas Negara kita ini kita jadikan pelajaran untuk momentum perubahan kita menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.

Momentum perubahan seharusnya menjadi sebuah kebangkitan generasi muda kita ini untuk mengubah presepsi orang-orang luar untuk mengembalikan kepercayaanya terhadap bangsa kita ini bangsa Indonesia, tetapi jangan hanya menjadikan generasi muda yang kita tumpukan tetapi seluruh warga Indonesia ikut peran akan momentum perubahan tahun 2014 ini.

Tahun 2014 sebagai perubahan momentum ini juga banyak yang menjadikan perubahan momentum ini malah sebaliknya yaitu menjadikannya keuntungan untuk dirinya pribadi dan pihak-pihak yang diuntungkan sehingga Negara kita sulit untuk maju dan sulit bersaing dengan Negara-negara lain maupun tetangga.

Apa tugas kita untuk memberantas para pihak yang menguntungkan dirinya sendiri ? yang pertama dan paling utama adalah diri kita sendri untuk menjadikannya tidak seperti itu lalu baru kita bantu para penegak hukum untuk memberantasnya seperti tidak untuk bersekongkol atau membantuknya.

Negara kita ini butuh para patriot-patriot untuk membangun bangsa kita ini yang sudah mulai terbenam dan kita hapuskan para pihak pihak yang menjajah dan mengammbil harta Negara Indonesia ini, kapan? Sekarang adalah momentum untuk perubahan Negara kita tercinta ini, bukan besok ataupun menunggu barengan, justru kita yang mengajak untuk melakukannya.

Tahun 2014 ini juga sedang direndung duka Negara kita ini sedang mengalami beberapa bencana alam seperti gunung meletus dan banjir, momentum perubahan juga tidak hanya tertuju pada politik dan hukum saja tetapi kepada hati nurani dan solidaritas antar masyarakat Indonesia untuk mengambil momentum perubahan menjadi saling gotong royong dan membantuk ini di bangkitkan kebali dan diperkuat seterusnya, dan hati-hati juga dalam kondisi ini banyak para calon pemilu berbondong-bondong untuk pencitraan partainya, kita harus pintar dan cerdas dalam memilih pemimpin.

Negara kita ini masih sangat butuh para orang-orang yang ingin membangun Negara kita ini, momentum perubahan ini masih sangat sempat untuk menggerakkanya tidak ada kata untuk terlambat, tetapi diri kita sendiri ini yang selalu malas atau acuh tak acuh untuk melakukannya.

Di Indonesia ini memiliki penduduk kurang lebih 250 juta jiwa, ini bukan angka yang sedikit dalam sebuah Negara, justru malah Negara kita ini termasuk kedalam Negara terpadat di dunia, dan ada china yang termasuk 3 besar penduduk terpadat didunia tetapi Negara china ini Negara yang maju kenapa ? dikarenakan akan hukum dan orang orang yang disiplin, Indonesia dengan penduduknya yang padat pula seharusnya banyak sekali para patriot-patriot yang bisa membangunnya, tetapi kenapa kita tidak sama dengan china ? karena hukum yang lemah dan orang-orang kita ini masih berpatokan akan uang dan tidak pada proses yang sebenarnya, negara singapura ada Negara maju yang penduduknya sedikit tetapi masuk kedalam Negara maju, ini seharusnya menjadi patokan Negara kita ini untuk menjadi motivasi dan berproses menjadi prestasi untuk Negara kita ini, bukan hanya menikmati hasil dari Negara orang lain tapi bagaimana membuat dan menikmati hasil Negara kita ini dan membuatnya menjadi lebih bagus lagi.

Dalam proses untuk menjadikan momentum perubahan ini seharusnya kita jadikan pula momentuk untuk melakukannya dengan hak-hal yang bersih bukan dengan cara kotor yang banyak dilakukan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mementingkan dirinya sendiri, dan di Indonesia ini banyak yang masih percaya dengan hal mistis.

Inti dalam opini “tahun 2014 sebagai momentum perubahan” kita warga Negara Indonesia harus berperan penting dan aktif dalam membangun perubahan Indonesia untuk menjadi lebih baik dan baik lagi, bukan hanyak untuk pencitraan semata-mata tapi tulus dalam hati yang terdalam yang terikat batin antara diri kita dan Negara tercinta yaitu Indonesia, ketika anda melakukan tindakan kecil maka anda sudah membangun Negara kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun