Mohon tunggu...
Retna Kusumawati
Retna Kusumawati Mohon Tunggu... -

gradasi warna terindah adalah warna alam\r\nhanya ingin menuliskan keindahan atnpa kesombongan dan menuliskan kepedihan tanpa mengundang iba\r\nbiasa saj

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Angkuh

25 Oktober 2014   04:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:49 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau angkuh tak mau kukritik sedikitpun

Tapi ucapmu muluk-muluk janjimu seperti layang-layang

Sering terucap terbang begitu angin berubah

Kau sibuk menyelamatkan diri, tinggalkan pengaitmu dibawah

Sungguh kau tak layak membimbingku, memimpinku

Diantara cobaan kehidupan kau justru sering berlindung kepadaku

Memintaku lebih memahamimu

Kau sangat arogan untuk kusentuh, saat kau ada dipuncak

Tapi kau sangat penurut begitu kau mulai kehilangan

Kehilangan kuasamu, kharismamu,teman-temanmu,hartamu juga harga dirimu

Saat itulah kaumulai teriak mendukungku, akan memperhatikanku

Lebih dari yang bisa dilakukan oleh seekor kucing pada anak-anaknya

Karena memang nyalimu hanya sebatas itu

Seperti kucing takut tersiram air

Wahai penguasa hati rakyat

Gunungsindur, medio mei 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun