Kau angkuh tak mau kukritik sedikitpun
Tapi ucapmu muluk-muluk janjimu seperti layang-layang
Sering terucap terbang begitu angin berubah
Kau sibuk menyelamatkan diri, tinggalkan pengaitmu dibawah
Sungguh kau tak layak membimbingku, memimpinku
Diantara cobaan kehidupan kau justru sering berlindung kepadaku
Memintaku lebih memahamimu
Kau sangat arogan untuk kusentuh, saat kau ada dipuncak
Tapi kau sangat penurut begitu kau mulai kehilangan
Kehilangan kuasamu, kharismamu,teman-temanmu,hartamu juga harga dirimu
Saat itulah kaumulai teriak mendukungku, akan memperhatikanku
Lebih dari yang bisa dilakukan oleh seekor kucing pada anak-anaknya
Karena memang nyalimu hanya sebatas itu
Seperti kucing takut tersiram air
Wahai penguasa hati rakyat
Gunungsindur, medio mei 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H