Mohon tunggu...
Kevin Apriany
Kevin Apriany Mohon Tunggu... Buruh - apa ya?

selamat datang masa depan cerlang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena Briptu Norman dan Negara Gendeng

13 April 2011   13:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:50 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mengacu pada judul diatas, saya hanya ingin menyampaikan kegelisahan hati saya akan nasib bangsa  kita.

Mari kita sama-sama telaah dengan pemikiran jernih.

Briptu Norman;memang sudah rejeki dia; menjadi sangat terkenal hanya dengan lip sync nya. Kemana-mana joget dengan menggunakan atribut kesatuannya. sampai kedalam mesjid pun masih joget caiya-caiya. Gak masuk kerja selama berhari-hari,asyik banget, dapat gaji pula. Dan yanglebih gila lagi dapat beasiswa dari  UBK. Dalam kerangka prestasi apa yang dilakukannya hingga mendapat beasiswa?

Bandingkan dengan petugas perairan kita yang menangkap nelayan malaysia, dikeroyok oleh tiga helikopter perairan malaysia, tapi mereka tidak gentar menghadapinya sekalipun. Demi mempertahankan kedaulatan NKRI. Siap mempertaruhkan nyawa sekalipun. Tapi apa lacur, jangankan Beasiswa, jadi topik utama pun (di media televisi) tidak sama sekali. Patriotisme dan Heroisme mereka dinafikan dengan seorang Norman yang sudah gak masuk kerja selama beberapa hari.

Mau jadi apa bangsa kita ini?

Belumlagi kasus Arifinto yang terlalu dibesar-besarkan. Orang sudah mengundurkan diri,masih ajadiributin, akan dipidanakan terkait pornografi. Koruptor;  apa ada yang mengundurkan diri? Belum  lagi nasib para sandera di Somalia. Nyawa orang bukan apa-apa dibandingkan uang 27M. Padahal muatan kapal itu  Ferro Nickel senilai 1,6T. Bukan soal uang Pak Presiden, dan bukan soal kapal swasta atau punya pemerintah (ANTAM BUMN lho),tapi soal nyawa Pak.

Dan negara ini, disaat banyak anak yang mati karena gizi buruk, sebagian besar petingg-petinggi dinegara ini bergaji tidak tanggung-tanggung. Sudah bergaji puluhan juta bahkan ratusan juta hingga milyaran rupiah sebulan, tidak juga  terberssit dihatinya untuk memerdekakan seorang hamba sahaya yang kemiskinannya tiada tara dan entah kapan akan berakhir kemiskinannya itu.

BTW, thanks for Metro TV yang tidak terperangkap dengan goyang caiya-caiya seorang polisi " pemalas".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun