Subuh tadi sebenarnya saya sudah menyiapkan tulisan tentang kakeku yang tersayang JK, tapi urung saya posting. Gak tega saya. Tapi setelah membaca tulisan Bung Muhammad Armand tentang black campaign, jadi kefikiran deh menulis yang ini.
Tulisan ini tentang pandangan teman saya di pelosok sana "Morowali" Sulawesi Tengah tentang sosok kedua calon capres. Orang kampung yang tidak mengenyam pendidikan ini dibesarkan di daerah yang jauh dari maraknya kehidupan kelas atas orang kota bahkan pendidikan yang layak sekalipun. Namun cara pandang politik nya saya rasa lebih hebat dari saya yang mengenyam pendidikan Pulau Jawa...heheee...sombong dikit boleh dong.
Begini:
Hamid: " Halo ibu apa kabar ini? "
Refly: " Baik Pak Hamid. Bapak bagaimana ?"
Hamid : "bla,,bla...bla,,,bla..."
Refly : "bla..bla...bla...."
(bla..bla...bla...100x)...kikiki..panjang intermesonya
Hamid : " Bu, kita itu butuh pemimpin seperti Prabowo. Bangsa kita ini sudah hancur oleh kepentingan ekonomi asing. Semua dikuasai asing, mau apa lagi kita ini, tanah air sudah habis dijual. Coba lihat disini, hancur semua lingkungan disini..tapi mau apa...mau bagaimana...kita butuh pemimpin yang membela , pemimpin yang mengerti sejarah bangsa kita, supaya kita tidak habis dijual. Apa itu Jokowi, mana visi dan misisnya? semua nya tentang pembangunan ekonomi. Katanya hebat waktu di Solo, tapi pernah ka Solo dapat paling tidak piala adipura saja? Tidak pernah kita dengar toh? Mana buktinya hebat itu Solo? Itu cuma berita koran saja supaya dia dipilih jadi gubernur Jakarta. Coba lihat Jakarta, apa hasilnya? Belum kelihatan. "
Refly: "......."
Hamid : " Orang disana sibuk bicara kasus mei 2008, itu kan urusan orang atas. Sudah resiko itu kalau melawan negara. Kita orang kampung, tidak perlu urus itu. Kita ndak ada urusan sama itu. Isu sara masalah agama, apa pi lagi itu? Disini dulu di Poso bukan konflik agama, konflik antar kampung anak preman.Tapi karena ada kepentingan jadi mi konflik agama. Ahh...orang ji itu yang suka mengambil kesempatan. Itumi saya kasi tau ki, Prabowo itu jadi Presiden kita supaya Indonesia bisa jadi Macan Asia lagi."
