Mohon tunggu...
Peri Irawan
Peri Irawan Mohon Tunggu... -

vespa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Namanya Juga Loak

30 September 2010   10:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:50 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau
bicara loak,pkiran kita, tentunya lgsung menuju barang bekas. Ya,benar juga.
Setelah krisis menimpa khdupan tanah air belasan taun lalu,rasany stiap brang
bekas mulai dlirik kembali faedahnya. Tidak hanya kolektor,hampir smua lapisan
masyarakat,berburu brang yg diingininya itu.
Selain murah meriah,loakan ini juga tak kalah mutunya dgn yang baru. Asal kita
pandai memilih,dan bisa beradu tawar,kita dapatkan barang bagus. Hanya,siapkan
saja kaki yang kuat, atau pijat refleksi,karena kita akan kelelahan brjalan
menyusuri lorongnya.
Kalau dbandung ada istilah "cimall", babe,rangkas,dan pasar kaget hr
mggu d gasibu. Palembang mempunyai cinde,sbgai tmpat menjajakan aneka barang
bekas.
Bursa cinde ini paling ramai digelar setiap minggu pagi. Berjubelny
orang,memadati lorong-lorong di cinde,menjadi daya tarik penjaja loak dr brbgai
daerah.pakaian bekas,elektronik bekas,onderdil kndraan bekas, duit bekas,apapun
yg bekas. Tapi,ada juga barang sisa ekspor yang slalu diselingi pempek dan tekwan-'bukan'-bekas.
Bursa loak seperti cinde ini merupakan alternatif pilihan berbelanja,di tengah
sesaknya kondisi keuangan. Tak ada salahnya,di awal taun ini mencoba loakan.
Pastikan.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun