Mohon tunggu...
Hj. Ratu Atut Chosiyah
Hj. Ratu Atut Chosiyah Mohon Tunggu... -

Hj.Ratu Atut Chosiyah, SE. Lahir\r\ndi Ciomas, Serang, Banten, 16 Mei 1962 (49 tahun). Menjabat sebagai Gubernur Banten saat ini, dan merupakan Gubernur Wanita Indonesia pertama.

Selanjutnya

Tutup

Money

Memacu Kinerja Perekonomian Banten

22 Agustus 2011   00:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:34 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Secara umum, perkembangan inflasi di Banten masih relatif terkendali dengan menurunnya tekanan terutama dari sisi supply sehingga inflasi Banten pada triwulan I 2011 berada pada level 5,76 persen. Di sisi lain, kinerja perbankan masih cukup baik dengan rasio LDR bank umum sebesar 73,17 persen. Namun pada triwulan II inflasi Banten mengalami kenaikan bersama kota-kota lain di Pulau Jawa sebagai fenomena menyambut datangnya bulan suci Ramdhan.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, inflasi Banten masih dapat terkendali bahkan dua daerah mencatat inflasi terendah di Pulau Jawa, yaitu Cilegon 0,21 persen serta Serang 0,24 persen. Sedangkan jika dilihat dari laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni 2001), Serang dan Cilegon mencatat inflasi negatif, masing-masing -0,33 persen dan 0,03 persen.

Sementara, jika dilihat dari besaran angka inflasi Year on Year (YoY), maka Serang dan Cilegon juga berada pada angka terendah yaitu 3,56 persen dan 3,51 persen. Inflasi terjadi karena dipicu oleh naiknya lonjakan permintaan sebagai fenomena menjelang Ramadhan. Hal ini memicu kenaikan harga yang tercermin dari naiknya angka Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 126,90 pada bulan Mei 2011 menjadi 127,35 pada bulan Juni 2011 atau terjadi perubahan indeks (inflasi) sebesar 0,35 persen.

Tingkat inflasi di Provinsi Banten pada Juli 2011 yang mencapai 0,62 persen masih terbilang lebih rendah dibanding inflasi nasional 0,67 persen. Komoditas yang naik harganya sehingga menyumbang andil bagi inflasi Banten adalah daging ayam, beras, jeruk, dan telur ayam. Kenaikan dipicu tingginya permintaan masyarakat yang ingin menggelar berbagai acara maupun ritual menjelang bulan puasa.

Hal tersebut menunjukkan perkembangan kinerja perekonomian Banten semakin baik dan meningkat setidaknya hingga triwulan I 2011 dengan pertumbuhan sebesar 6,52 persen. Kinerja perekonomian Banten dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan peningkatan yang positif bahkan apa yang dicapai pada triwulan I 2011 menjadi sejarah baru karena mencapai pertumbuha tertinggi sejak Banten berdiri.

Kini, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Banten telah sejajar dengan ekonomi nasional sebesar 6,50 persen. Semakin tingginya minat investor pada sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pendorong utama kinerja perekonomian Banten. Pada sisi permintaan berbagai komponen terindikasi juga mengalami peningkatan kecuali belanja pemerintah. Demikian pula terjadi peningkatan pada sektor industri, peningktan konsumsi, investasi, ekspor, pertanian dan peningkatan daya beli masyarakat.

Pemerintah Provinsi Banten berkomitmen bersama seluruh lapisan masyarakat untuk terus memacu kinerja perekonomian ke arah yang lebih positif lagi, sehingga cita-cita yang menjadi harapan bersama yakni “Banten Sejahtera Berlandaskan Iman dan Taqwa” dapat terwujud.

Meski demikian, saya sadar betul bahwa untuk mencapai semua itu tidaklah mudah. Selain membutuhkan komitmen kepemimpinan, juga harus memaksimalkan peran seluruh masyarakat untuk menjaga kondisi sosial dan iklim investasi yang kondusif agar pembangunan terus bergerak lebih cepat. Semoga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun