Peredaran narkoba saat ini bagaikan penjual permen saja. Bagaimana tidak para pengonsumsi narkoba begitu mudah untuk mendapatkan suatu barang haram tersebut. Dikarenakan di Indonesia ini para gembong dan kurir narkoba begitu banyak dan polisi belum bisa menangkapnya. Para gembong narkoba ini berasal bukan hanya dari Indonesia saja tetapi dari luar negeri misal dari Australia, Brazil. Negara tersebut para gembong narkoba yang sudah tertangkap dan di eksekusi mati.
Wujud narkoba sekarang ini bentuknya bermacam-macam ada yang seperti pil, kristal, dan yang terbaru kali ini adalah yang berbentuk kertas dan bergambar-gambar lucu. Dengan begitu cara para gembong untuk melabuhi polisi agar tidak ketahuan memiliki atau membawa barang haram tersebut.
Kasus sekarang yang sedang di lakukan oleh polisi dan kejaksaan itu adalah kasus bali nine. Kasus bali nine itu mengundang banyak reaksi dari negara Australia dan negara negara lain bahkan dari PBB. Mereka ingin untuk hukuman mati yang di lakukan di negara Indonesia ini untuk ditiadakan karena dapat melanggar hak asasi manusia. Mereka mengecam negara Indonesia.
Bahkan Australia ini mengungkit-ungkit masalah bantuan yang disumbangkannya untuk korban bencana alam di Aceh. Padahal soal ini sudah lama sekali tetapi mereka mengungkit-ungkitnya kembali katanya untuk balas budi.
Tetapi ini negara hukum jadi dimana orang melakukan pelanggaran di negara ini maka mereka akan mendapatkan suatu hukuman yang telah diterapkan di negara yang mereka lakukan pelanggaran yaitu Indonesia. Mereka siap dengan resiko yang telah mereka lakukan di negara yang mereka tempati sekarang ini. Hukuman tetap dilakukan untuk mendapatkan keadilan di mata hukum.
Dengan adanya hukum yang mengikat menusia maka dari itu manusia akan mematuhinya. Dengan adanya hukum yang mengatur narkoba di Indonesia maka akan menyelamatkan generasi-generasi di Indonesia. Bukan hanya di Indonesia saja tetapi jika itu diterapkan maka samua negara akan terbebas dari narkoba.