Mohon tunggu...
Jurika Fratiwi SH SE MM
Jurika Fratiwi SH SE MM Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sekjen DPP Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (HIPMIKINDO)

Menjadi deligasi perwakilan Indonesia menghadiri konfrensi sabut kelapa dunia di Klara pada tahun 2015 yang termotivasi bagaimana memberdayakan sumber daya alam dan pemberdayaan ekonomi Indonesia dengan memberikan pendampingan untuk UMKM untuk pemberdayaan sumber daya alam dan Sumberda Daya Manusia. Saat ini juga menjabat : - Sekretaris Jendral (sekjend) Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Pengusaha Mikro dan Kecil Indonesia (DPP HIPMIKINDO), - Wakil Sekjen, Dewan Pimpinan Nasional Perkumpulan Advokat Teknologi Informasi (DPN PERATIN) - Ketua Poros Hijau (POHI) DKI Jakarta - Ketua Komtap Perikanan IWAPI - Ketua Bidang Pendidikan DEKOPIN

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kelapa Dipandang Sebelah Mata padahal Memiliki Potensi Luar Biasa

13 September 2023   17:15 Diperbarui: 13 September 2023   17:37 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seminar Nasional dengan tema “Pesisir Tangguh untuk Indonesia Maju”. Seminar akan dilaksanakan secara luring dan daring melalui Zoom Meeting Conference bertujuan untuk menggali lebih dalam kendala, tantangan dan solusi agar dapat mewujudkan pembangunan wilayah pesisir sehingga kehidupan dan penghidupan masyarakat di wilayah pesisir lebih meningkat dan maju, maka pada Rabu, 13 September 2023 bertempat di Aula Heritage, Kemenko PMK menyelenggarakan. 

Seminar dibuka oleh Menko PMK Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP. dan dilanjutkan dengan diskusi panel dengan para pembicara yakni : Dr. (H.C.) Susi Pudjiastuti (Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja 2014-2019) yang menyampaikan topik  ‘Aksi Nyata dalam Pemberdayaan Nelayan’; Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora, BRIN Prof. Dr. Ahmad Najib Burhani, M.A dengan materi ‘Pesisir Tangguh untuk Indonesia Maju’; Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman, ST yang menyampaikan materi ‘Tatakelola untuk Ketangguhan wilayah pesisir (pengalaman di Kabupaten Bangka Tengah)’; Ketua Umum DPP Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Dani Setiawan,M.Si yang memberikan materi ‘Inovasi Untuk Nilai Tambah Hasil Laut dan Perikanan (Penguatan Ekosistem Kelautan dan Perikanan di Wilayah Pesisir)’; dan Ketua Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Perikanan dan Kelautan Indonesia (FP2TPKI) Prof. Dr. Ir. Maftuch, M.Si yang menyampaikan bahasan ‘Kontribusi Dunia Akademik untuk peningkatan SDM kemaritiman dan kelautan di Indonesia (Best Practice Daerah Pesisir Unggulan dengan Industri Kelautan - Perikanan yang Ideal)’. Adapun moderator adalah Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda, Kemenko PMK Iwan Eka Setiawan. 

Di Seminar ini tidak membahas sedikitpun tentang buah kelapa yang tumbuh di pesisir pantai di beberapa daerah, sebagai negara kepulauan, Indonesia ditumbuhi berbagai macam tanaman tropis. Negara kepulauan identik dengan pantai, sehingga masyarakat Indonesia memilih untuk membudidayakan tanaman kelapa, tanaman yang biasa tumbuh di sekitar pantai ini tentunya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. 

Buah kelapa selama ini di Indonesia belum dianggap komuditi yang berharga, buahnya yang banyak dihasilkan belum maksimal pemanfaatannya antara lain banyaknya terbuang sabut kelapa karena belum memiliki pasar yang baik. 

Minat pengolahan sabut kelapa akan tinggi jika ada permintaan pasar, pemanfaatan sabut yang kurang maksimal dinegeri ini menjadi kurangnya permintaa.

Kelapa merupakan salah satu tanaman yang memiliki peran sosial, budaya, dan ekonomi bagi masyarakat Indonesia. Pohon yang bisa tumbuh mencapai 30 meter ini terkenal dengan sejuta manfaatnya, mulai dari ‘bawah’ hingga ‘atas’, akar hingga daunnya tidak ada yang terbuang semua dapat dimanfaatkan oleh manusia.

Selain menyimpan manfaat yang begitu banyak, ternyata kelapa juga menyimpan kontribusi terhadap perekonomian bangsa Indonesia. Produksi yang melimpah membuat Indonesia dipandang sebagai salah satu produsen kelapa dunia. 

Tantangan komoditas kelapa di Indonesia, saat ini komoditas kelapa sangat berperan dalam perekonomian nasional sebagai penyedia lapangan kerja, bahan baku dalam industri, dikonsumsi secara langsung, maupun sebagai sumber devisa negara. Namun, kebanyakan dari pemanfaatannya masih sebatas produk mentahan sehingga dapat dikatakan tidak ada nilai tambahnya. Mayoritas pengelolaan kelapa di Indonesia juga masih bersifat tradisional, sehingga hasil olahannya pun tidak terlalu beragam. Padahal pangsa ekspor kelapa sangat terbuka untuk semua jenis olahan kelapa.

Selain itu, menurut Riset yang dilaksanakan Kementerian Perindustrian, disebutkan bahwa banyak dijumpai pohon kelapa di Indonesia sudah berusia tua yang kurang produktif, Disisi lain proses penanaman kembali atau penggantian tamanan kelapa yang sudah tua juga lambat, bahkan beberapa perkebunan kelapa mulai beralih fungsi. Hal ini berakibat kurang maksimalnya produksi kelapa di Indonesia.

Produksi yang melimpah, membuat komoditas ini menjadi salah satu sumber devisa negara dan pembuka lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. Tugas besar bagi bangsa Indonesia selanjutnya yaitu menjadikan produk olahan kelapa bernilai tambah dan berkualitas karena selama ini produk olahan kelapa lebih sering dimanfaatkan hasil mentahannya saja.

Semoga pemerintah lebih memiliki perhatian kepada buah kelapa yang memiliki potensi besar, sehingga negara dan masyarakat dapat semakin merasakan “kebutuhan” dan manfaat dari kelapa. (JF)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun