Di negara kita tercinta ini susah dikita membagi prioritas diri antara pejabat publik dengan pejabat parpol, padahal sebagai pejabat publik itu memerlukan komitmen yang sungguh sungguh dan telah disumpah atas nama tuhan, namun nyaris komitmen itu sirna atau tiada.
para pejabat publik seperti wakil rakyat tercinta terhormat, Menteri terhormat dan berwibawa, pemimpin negeri tergagah dan tersayang, dan pejabat lain setingkat yang tersayang dengan mobil mentereng tiada dua, seharusnya mereka tuh memiliki pemikiran yang sedikit lebih baik, namun sungguh sayang sekarang mereka lebih mengementingkan partai politik mereka dengan berlandaskan memiliki hak asasi manusia lah, hak warga negara, hak politik. hak cuti dan lain-lain.
Kader tertangkap, berbicara azas praduga tak bersalah, atau sedikit-sedikit bawa-bawa hak asasi manusia.!! negara kita ini benar, “rendah malu, tinggi gengsi”,, malah nyaris tanpa malu
Pemilu ada ajang dari para pejabat partai politik bersiap-siap berdandan eksentris , menawan nyaris tanpa celah kejelekan, mereka berlomba menawarkan pesona diri mereka yang hanya impian semata.. setelah terpincut manisnya wajahnya, seolah lupa hilang meninggalkan kita…merana dalam lingkaran kekuasaan para punggawa-punggawa negara
coba renungkan lah wahai para pejabat dan parpol yang sering menyuarakan Atasa nama RAKYAT atas nama masyarakat apa yang telah kau lakukan demi tanah air kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H