Mohon tunggu...
Abu Hisyam
Abu Hisyam Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Liverpool FC dan Dewa19

BALADEWA, LIVERPUDLIAN, GUSDURIAN,

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Kebenaran Universal Tidak Akan Mampu Dikalahkan oleh Fanatisme

21 April 2015   10:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:50 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

La Nyalla Mahmud Mataliti merupakan pribadi yang sangat kuat. Dia memiliki karakter pantang menyerah, teguh pendirian, dan meyakini apa yang diyakininya sebagai sebuah kebenaran. Perjuangannya dalam mempertahankan eksistensi status quo PSSI dengan membentuk KPSI sudah tidak diragukan lagi. Hingga tanggal 17 April 2015 dia dinobatkan sebagai Ketua Umum PSSI periode 2015-2019.

Kebenaran versi LNM tersebut ada yang membenarkan, namun tidak sedikit yang menganggap bahwa LNM tersebut melakukan kesalahan, bukan mempertahankan kebenaran. Memang kebenaran didunia ini sangat subyektif, tergantung dari sudut mana cara kita menanggapinya.

Apa yang telah dilakukan Menpora Imam Nahrawi dengan membekukan PSSI menurut saya adalah sebuah kebenaran. Namun menurut LNM dan para penjilat pantatnya, tindakan yang dilakukan Menpora tersebut adalah sebuah kesalahan.

Tindakan Menpora adalah sebuah kemajuan dalam rangka program NAWACITA pemerintahan Jokowi. Program revolusi mental dibidang sepakbola mutlak dilakukan sebagai upaya jangka panjang untuk sepakbola Indonesia yang lebih baik. Apabila sepakbola Indonesia masih dikuasai oleh Bakrie Group maka sampai kapan kita akan menunggu prestasi yang membanggakan.

Namun pembekuan PSSI yang telah dilakukan oleh Menpora mendapatkan perlawanan sengit dari kubu loyalis PSSI, LNM dan para penjilat pantatnya. Loyalitas dan fanatisme adalah kata yang akan menjadi password dalam perlawanan mereka. Loyalitas tanpa batas dan sikap fanatik terhadap apa pun yang menjadi sebuah kebanggaan sebenarnya adalah hal yang wajar. Benar atau salah menjadi tidak penting. Bahkan loyalitas dan fanatisme sempit tersebut akan mereka pertahankan meski nyawa taruhannya.

Loyalitas dan fanatisme suporter klub-klub sepakbola di Indonesia akan dimanfaatkan oleh LNM grup. Mereka akan didorong dan diprovokasi untuk melakukan aksi-aksi menentang pembekuan PSSI. Apapun akan dilakukan agar sepakbola Indonesia kembali ke tangan LNM group. Bahkan kemungkinan terburuk adalah skenario kerusuhan massal antar suporter. Semoga tidak akan terjadi, amin. Namun jika itu akan terjadi, maka GP ANSOR dan BANSER NAHDLATUL ULAMA siap menghadapi semuanya. Apabila ada aksi anarkhis, siap-siap saja berhadapan dengan GP ANSOR dan BANSER NAHDLATUL ULAMA. Polisi RI dan TNI tentu juga akan mendukung pemerintah.

Seberapa besar loyalitas dan fanatisme tidak akan mampu mengalahkan sebuah kebenaran yang universal. Kebenaran universal adalah kebenaran yang diyakini oleh mayoritas orang dari lubuk hati terdalam. Kebenaran tidak akan pernah kalah, namun mungkin masih belum terungkap.

Kasus penyuapan yang dilakukan oleh Johan Ibo adalah satu dari sekian banyak kejahatan mafia sepakbola yang belum terungkap. Johan Ibo akan menyuap para pemain Pusamania Borneo FC agar Persebaya (Persikubar) menang. Nah, Persebaya palsu ini kan dahulunya bentukan La Nyalla Mataliti. Apa polisi tidak melakukan penyelidikan mendalam terhadap kasus ini.

Namun jika pada akhirnya Menpora berhasil dimediasi oleh Wapres JK dan akhirnya melunak tergadap PSSI, maka sia-sia lah keputusan beliau. Kuatnya desakan para politisi pro PSSI di DPR dan lobi-lobi politisi di pemerintahan adalah tekanan terberat yang dihadapi menpora saat ini. Dan jika menpora melunak maka akan menunggu berapa lama lagi kita menyaksikan sepakbola Indonesia yang bersih, berprestasi dan maju. Coba tanyakan ke hati kecil terdalam Anda, kebenaran yang seperti apa yang Anda anggap adalah sebuah kebenaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun