Mohon tunggu...
Syarifudin Cakhyono
Syarifudin Cakhyono Mohon Tunggu... -

Wakil Ketua Tanfidz Majelis Wakil Cabang Nahdlotul Ulama (MWC NU) Pasar Rebo Jakarta Timur, Masa Khidmat 2010 – 2015.\r\nSekjen Forum Silaturrahim Assatidz Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Periode 2012 - 2017. \r\nWakil Ketua Tanfidz PCNU Kota Administrasi Jakarta Timur, Masa Khidmat 2013 - 2018.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gus Dur Pemimpin yang Memanusiakan Manusia

31 Desember 2013   13:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:19 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1388471817604639442

[caption id="attachment_312658" align="alignleft" width="300" caption="Haul Gus Dur Ke 4"][/caption] Nilai perjuangan Gus Dur semakin terasa ketika Indonesia dipimpin oleh orang-orang yang memburu kekuasaan untuk kepentingan pribadinya dan kelompok. Perjuangan Gus Dur membela kaum yang tertindas, rakyat kecil dan kaum minoritas yang termarginalkan oleh penguasa dlolim.

Jalan kehidupan Gus Dur memperjuangkan rakyat kecil dan kaum minoritas minoritas yang termarginalkan sangat melekat dengan rakyat Indonesia, Gus Dur selalu menyapa mereka agar tidak lagi dikebiri oleh kepentingan kekuasaan.

Contoh masalah jaminan kesehatan rakyat kecil harus mendapatkan haknya yang layak, tidak boleh lagi ada diskriminasi, adalah merupakan cita-cita perjuangan Gus Dur yang menginginkan setiap warga Negara Indonesia mendapatkan jaminan sosial yang sama sebagaimana disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, dalam Haul Keempat Gus Dur di Pondok Pesantren Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12). Contoh lain dalam hal berdemokrasi komitmen yang diperjuangkan Gus Dur lebih mengarah kepada perjuangan mengangkat harkat dan martabat kaum marginal. Bukan hanya warga muslim yang Gus Dur perjuangkan, tetapi juga warga Tionghoa, warga agama non-Islam, pengikut aliran kepercayaan, dan kaum minoritas lainnya. Memperjuangkan nasib kaum marginal menjadi kode utama perjuangan Gus Dur dalam demokratisasi di Indonesia. Dengan mengangkat kaum marginal, maka diharapkan tidak terjadi penindasan dan pengistimewaan kepada warga negara. Perjuangan Gus Dur melindungi segenap warga bangsa, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan beerbangsa dan keadilan sosial merupakan bentuk perwujudan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila. Rindu Beliau pemimpin yang memanusiakan manusia, pemimpin yang tidak mementingkan dirinya sendiri, jabatan ataupun kelompok. (Berbagai Sumber) Lahu Al Fatehah…..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun