Mohon tunggu...
Benhardi Dicka
Benhardi Dicka Mohon Tunggu... -

- Majoring in English Literature at University of Methodist Indonesia - Love to read novel especially science fiction and love poetry - my greatest dream is I want to become a poet and an author - Like solitude and to be alone because that's where I can find my inspiration Though my poems is still not good enough, I'm going to do my best and I will keep learning and improving. . ^^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepi

27 Agustus 2014   02:42 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:27 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ku mainkan jari-jari kecil di tuts sang piano

Di Malam minggu yang berbalut sepi

Menatap sang bulan yang berseri-seri

Tersenyum begitu cerah seperti mentari

Duhai perasaan ini mengapa begitu kalut dalam langit malam?

Angin pedih menembus kulitku

Ingin ku sampaikan beribu kerinduan kepada jiwa yang diabaikan

Biar engkau tahu betapa kesepian ini menyiksa jiwa dan ragaku

Ku diam tak bergeming dalam kebisuan

Apalah daya jikalau kita harus berpisah

Sekian lama ku hidup dalam angan mu

Ku dipenjarakan dalam bayangan mu

Berharap cahaya secercah

Langkah demi langkah ku tempuh keluar

Jurang- Jurang tak berdasar tak ku hiraukan

Berlari dan lari menuju sang mentari

Biarlah bulan menjadi saksi bisu ku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun