Mohon tunggu...
Steve 09
Steve 09 Mohon Tunggu... lainnya -

iqro`

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hak Asasi di antara Aurat & Syahwat

1 September 2013   17:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:31 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Lelaki dan perempuan tercipta dengan karakteristik unik masing-masing.

Kali ini yang akan dibahas adalah mengenai dua hal milik lelaki dan perempuan yaitu aurat dan syahwat.

Perempuan tercipta dengan aurat yang lebih banyak daripada laki-laki dan laki-laki tercipta dengan syahwat yang besar ketika berhadapan dengan aurat perempuan.

Kedua hal ini jika sudah bertemu akan menghasilkan daya tarik dengan kadar tertentu dan respon tertentu tergantung kepada orangnya.

Dan aurat adalah kelemahan bagi perempuan karena setiap bagian tubuhnya yang masuk kategori aurat adalah ujian tersendiri bagi kaum lelaki yang memiliki syahwat besar terhadapnya.

Dengan demikian, syahwat terhadap aurat perempuan adalah kelemahan lelaki.

Maka alangkah tidak bijaknya ketika seorang perempuan menyalahkan laki-laki yang tidak mampu menahan syahwat karena dia sendiri (perempuan tersebut) membuka auratnya.

Jadi perlu kerjasama yang erat antara kedua hal ini. Yang perempuan menutup aurat dan yang laki-laki menahan syahwat.

Adapun yang mengatakan : “Kalau memang otaknya sudah ngeres walaupun aurat perempuan ditutup semuanya, tetap saja pikiran ngeres itu akan menghasilkan syahwat” mudah dibantah dengan jawaban : “Berapa persen orang yang ngeres seperti itu? Apakah dengan dibukanya aurat para perempuan akan menghilangkan pikiran ngeres itu? Bukankah itu malah mengundang orang-orang yang waras (tidak ngeres) menjadi ngeres? Ingat, kejahatan bukan karena niat semata tapi juga karena kesempatan (kata Bung Napi)”

Maka sebetulnya teriakan mereka-mereka yang ingin agar para perempuan menutup aurat bukanlah sebuah pemaksaan yang melanggar hak asasi. Mereka berteriak seperti itu karena selama ini mereka “dipaksa” untuk mengkonsumsi aurat wanita padahal mereka hanya ingin menahan syahwatnya kepada hal-hal yang bukan haknya.

Jadi sebetulnya siapa yang melanggar hak asasi?

Hak asasi itu dari kedua belah pihak. Jadi seharusnya wanita menutup aurat dan lelaki menahan syahwat.

Itu baru sehat……

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun