Mohon tunggu...
Cakra Inderasena
Cakra Inderasena Mohon Tunggu... -

warsimi.blogspot.com | seorang mahasiswa sebagai badut | pesan badut ? hihihi 021-94447440

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tahun Sejuta Masehi

29 April 2013   14:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:25 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di sebuah ruangan penuh dengan kawan-kawan yang sedang berlatih memerankan tokoh-tokoh yang didapatnya...'Kami akan menampilkan masrahiyah/sandiwara 24 bulan lagi atau mungkin lebih, mengangkat tema kehidupan, cerita diambil dari cerpen Taufik al hakim dengan judul 'Tahun Sejuta Masehi'...

Aku sedang duduk diatas panggung, bersamanya.. Sengaja memilih panggung karena cukup nyaman dan tak terlalu berisik.

'Mau ke mana?' Tanyaku padanya..
'Mau ke belakang' jawabnya singkat
'Jangan lama-lama ya, di sana ramai'
'Emang kalau ramai kenapa?' Alisnya bertemu..

'Aku sendirian di sini, dialog dan scene kita cukup banyak...' Kataku lemah.

'Siip, tenang aja, Aku ga lama..'

'Bener yaa??...
'Iyaaa...
'Lima menit?'
'Tiga menit pun aku akan kembali lagi..'

Aku memperhatikan jalannya dari kejauhan, seorang perempuan yang luar biasa, batinku.

'Sepuluh menit ia belum kembali, Aku menyusulnya ke belakang.., di bawah pohon rindang aku memperhatikannya tengah bicara dengan seorang lelaki, tampak serius, tapi aku tak tahu apa yang mereka bicara bicarakan..

Hmm.. Mungkin urusan di luar sandiwara, memang gedung seni ini cukup luas, menampung berbagai cabang, mulai lukis hingga tari semua lengkap di sini. Jadi tak aneh kalau ia banyak berkenalan dengan lain, dan memang harusnya seperti itu bukan..

Aku kembali ke panggung, menunggu, satu jam, dua, tiga, lima jam aku menunggu, aku tak melihatnya datang.. Aku duduk diam, masih ada 24 bulan lebih pikirku, jika hari ini ia tak datang masih ada esok, aku mengharapnya kembali, dengan keadaan apapun akan kuterima, Aku tak ingin dialog sandiwara nanti hanya menjadi sebuah monolog panjang ..

cakra inderasena

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun